WASHINGTON, Berita HUKUM - Amerika Serikat akan mempertahankan 9.800 pasukannya di Afghanistan setelah penarikan pasukan tempur pada akhir tahun ini.
Berdasarkan rencana yang diumumkan di Gedung Putih itu, Washington perlahan-lahan akan mengurangi jumlah pasukan sehingga hanya sebagian kecil saja yan tetap berada di Afghanistan setelah tahun 2016.
Pasukan yang masih berada di Afghanistan itu antara lain bertugas mengawal Kedutaan Besar Amerika Serikat, melatih pasukan Afghanistan, dan mendukung operasi kontraterorisme.
"Kita tidak akan lagi melakukan patroli di kota-kota Afghanistan. Itu merupakan tugas warga Afghanistan," tegas Obama.
Namun rencana itu masih tergantung dari kesepakatan yang akan dicapai dengan Afghanistan, yang akan terpilih bulan depan.
Presiden saat ini, Hamid Karzai, sudah menolak menandatangani kesepakatan yang disampaikan pada Februari tahun ini.
Bagaimanapun permerintahan Obama tampaknya yakin kedua calon yang sedang bersaing dalam pemilihan Presiden akan bersedia mencapai kesepakatan.
Rencana penarikan mundur pasukan tempur AS dari Afghanistan pada akhir tahun ini sudah disampaikan Presiden Obama dalam kunjungan mendadaknya ke pangkalan militer AS di Bagram, di pinggiran ibukota Kabul, dua hari lalu.
Pengumuman ini menjadi petunjuk bahwa perang terpanjang Amerika Serikat -yang dilancarkan Presiden George W Bush menyusul serangan 11 September 2011- berakhir sebelum masa jabatan Obama selesai.
Presiden Barack Obama mengatakan kepada pasukan Amerika Serikat di Afghanistan bahwa perang terlama negara itu akan berakhir pada penghujung 2014. Dalam kunjungan mendadaknya ke Afghanistan, Obama menyebutkannya sebagai 'akhir yang bertanggung jawab'.
Para tentara di pangkalan udara Bagram di pinggiran ibukota Kabul bersorak gembira menyambut kedatangan Obama.
Pasukan tempur asing rencananya akan ditarik mundur dari Afghanistan pada akhir tahun ini, yang sudah disampaikan Obama kepada Presiden Afghanistan, Hamid Karzai, bulan Februari.
Amerika Serikat akan tetap mempertahankan sejumlah personel untuk melatih tentara Afghanistan namun hal ini masih tergantung oleh keputusan presiden Afghanistan yang baru, yang akan terpilih bulan depan.
Obama mengundang Presiden Karzai untuk datang ke pangkalan udara tersebut namun ditolak karena Karzai hanya bersedia bertemu Obama di istana presiden Afghanistan di Kabul.
Kunjungan Obama ke Afghanistan ini berlangsung sehari menjelang Hari Memorial atau Hari Pahlawan di Amerika Serikat untuk menghormati tentaranya yang tewas dalam perang.
Kepada para tentara AS di Bagram, Presiden Obama juga mengucapkan terima kasih atas jasa-jasa mereka dan berjanji untuk meningkatkan layanan kepada para veteran perang yang cedera.(BBC/bhc/sya) |