Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Cyber Crime    
Perang Cyber
AS Tuding Iran Lakukan Serangan Cyber
Monday 22 Oct 2012 00:01:43
 

Ilustrasi (Foto: Ist)
 
AMERIKA SERIKAT, Berita HUKUM - Amerika Serikat meyakini bahwa Iran berada di belakang serangan cyber terhadap bank-bank dan industri minyak AS di Timur Tengah. Meskipun belum ada pernyataan resmi, mereka menyebut serangan cyber yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir diprakarsai oleh aktor negara.

Aparat intelijen AS mengamati dan melacak serangan itu dilancarkan oleh Iran, dan seorang pejabat menyatakan dalam kondisi anonim. Namun, ia tidak menjelaskan lebih lanjut apa yang diamati. Ia mengatakan keyakinan pelakunya bekerja dengan pemerintah Iran.

"Kami sangat percaya ada hubungan antara orang-orang yang mengetik kode dan orang-orang yang menjalankan pemerintahan," menurut pejabat itu, Sabtu (19/0).

Kemampuan Iran ini tergolong mengejutkan. "Iran tentu sedang mengembangkan kemampuannya di dunia maya. Kami prihatin kemampuan mereka meningkat untuk beroperasi di wilayah ini," kata seorang pejabat intelijen AS.

Menteri Pertahanan Leon Panetta juga mengemukakan adanya serangan ketika berpidato pekan lalu dan memperingatkan bahwa Amerika Serikat harus memperkuat pertahanan cyber atau berisiko mendapat serangan yang berpotensi merugikan.

Panetta menyatakan dirinya sangat khawatir tentang eskalasi serangan yang signifikan dan menyoroti virus dunia maya yang dikenal sebagai "Shamoon." Virus tersebut menginfeksi komputer perusahaan energi utama di Arab Saudi dan Qatar selama musim panas ini.

Di Arab Saudi, lebih dari 30.000 komputer terpengaruh oleh serangan dan terkena dampaknya. Panetta mengatakan serangan itu mungkin yang paling dahsyat yang pernah memukul sektor swasta.

Iran membantah terlibat dalam serangan terhadap industri minyak. Menurut laporan Press TV, sebuah kantor berita yang dikelola pemerintah, AS kini memainkan trik baru untuk berhadapan dengan Iran. "Salah satu tujuan utama dari Amerika Serikat adalah untuk membuat dirinya terlihat seperti korban," kata Mehdi Ahkavan Bahabadi, direktur Pusat Cyberspace Iran.

Laporan ini mencatat Iran sendiri telah menjadi korban serangan maya yang banyak variannya, termasuk Stuxnet, sebuah serangan cyber yang kompleks terhadap program nuklirnya. Stuxnet diduga dibuat oleh programmer Amerika dan Israel.(tmp/bhc/opn)



 
   Berita Terkait > Perang Cyber
 
  Ketua DPR: Perang Masa Depan ke Arah Perang Cyber
  Serangan Siber Global 'Bisa Terjadi Lagi Hari Senin'
  Panglima TNI: Serangan Cyber Membahayakan Keutuhan Negara
  Inggris dan AS akan Jalani Simulasi Perang Siber
  November: Isu Penyadapan dan Perang Cyber Memanas
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2