Korea Utara AS dan Korut Persiapkan Pertemuan Puncak Trump-Kim, Setelah Sempat Dibatalkan 2018-05-28 05:02:57
Koin yang khusus dibuat sebagai cendera mata peristiwa pertemuan Presiden Trump dan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.(Foto: twitter)
KOREA UTARA, Berita HUKUM - Delegasi diplomat Amerika Serikat sedang berada di Korea Utara untuk merundingkan kemungkinan pertemuan puncak antara Presiden Trump dan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.
Delegasi Amerika Serikat yang dipimpin oleh mantan Duta Besar AS untuk Korea Selatan, Sung Kim, tersebut bertemu dengan delegasi Korea Utara yang dipimpin oleh Wakil Menteri Luar Negeri, Choe Son Hui.
Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mengukuhkan bahwa kedua pihak sudah bertemu di perbatasan antara Korea Selatan dan Korea Utara. Mereka berunding di Desa Panmunjom, di wilayah Korea Utara yang masuk di zona bebas militer antara kedua Korea.
"Kami terus menyiapkan pertemuan antara presiden dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Heather Nauert, Minggu (27/5).
Delegasi Amerika Serikat dan tuan rumah Korea Utara diyakini memusatkan perhatian pada rincian kesepakatan denuklirisasi yang dapat dibahas dalam rencana pertemuan puncak di Singapura Juni mendatang.
Tim aju AS ke Singapura
Jika jadi terwujud, pertemuan ini akan menjadi puncak dari segala upaya diplomasi yang dimulai tahun ini untuk mencegah konfrontasi militer antara Korea Utara, yang bersenjatakan nuklir, dan Korea Selatan serta sekutunya, Amerika Serikat. Hak atas fotoCHUNG SUNG-JUN/GETTY IMAGESImage captionPara warga Korea Selatan menggelar protes di dekat Kedutaan Besar AS di Seoul untuk menyerukan perdamaian di Semenanjung Korea.
Sejak Presiden Trump membatalkan pertemuan pekan lalu, kedua pihak tampak berusaha menghidupkan kembali rencana itu. Sedianya pertemuan akan digelar pada tanggal 12 Juni di Singapura, sampai Trump membatalkan rencana pertemuan.
Tidak lama setelah pengumuman pembatalan, Trump kemudian mengutarakan bahwa rencana pertemuan itu "belum berubah" dan dirinya masih berharap pertemuan masih bisa digelar. Hak atas fotoGETTY IMAGESImage captionKim Jong-un dan Moon Jae-in bertemu lagi pada Sabtu (26/05) setelah pertemuan pertama mereka yang bersejarah pada tanggal 27 April.
Perkembangan tersebut kemudian disusul dengan pertemuan mendadak antara pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, dengan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, pada Sabtu (26/5).
Menurut juru bicara Presiden Moon, kedua pemimpin menjalin dialog "terbuka" yang berlangsung sekitar dua jam. Langkah ini dilaporkan sebagai upaya untuk menghidupkan kembali rencana pertemuan puncak pemimpin AS-Korea Utara.
"Mereka menyatakan akan sering bertemu untuk membuka dialog terkait upaya bersama bagi upaya penghapusan program nuklir di Semenanjung Korea," lapor KCNA.
Dikatakan, Kim Jong-un telah berterima kasih kepada Moon Jae-in karena "telah banyak berusaha" untuk mengatur pertemuan puncak Korea Utara dan Amerika Serikat di Singapura.
Ditambahkannya bahwa pemimpin Korea Utara berkeinginan agar pertemuan dengan Presiden Trump tetap dapat terlaksana.
Dalam perkembangan lain, Gedung Putih mengukuhkan bahwa pihaknya mengirim tim aju ke Singapura akhir pekan ini, sesuai dengan jadwal semula, untuk menyiakan pertemuan puncak.(BBC/bh/sya)
PT. Zafa Mediatama Indonesia Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359 info@beritahukum.com