Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
EkBis    
BPJS
ASPEK Indonesia: Jangan Tambah Beban Rakyat, Batalkan Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan !
2016-03-17 09:05:35
 

Ilustrasi. Mirah Sumirat, SE, selaku Presiden DPP ASPEK Indonesia.(Foto: BH/mnd)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (ASPEK Indonesia) berupaya mendesak Pemerintahan Indonesia Jokowi-JK untuk membatalkan rencana kenaikan iuran BPJS kesehatan, yang rencananya akan diberlakukan mulai 1 April 2016 nanti.

"Ikhwalnya, beban rakyat sudah semakin sulit, harga kebutuhan pokok terus melonjak, upah buruh masih rendah dan upah minimum tidak sesuai dengan kebutuhan hidup layak," tegas Mirah Sumirat, SE, selaku Presiden Dewan Pengurus Pusat (DPP) ASPEK INDONESIA, Rabu (16/3).

Mirah Sumirat, SE, selaku Presiden ASPEK Indonesia, melalui rilis pers yang diterima pewarta BeritaHUKUM.com, menyampaikan pernyataannya bahwa, Jangan tambah beban rakyat dengan menaikkan iuran BPJS Kesehatan!

Adapun upaya Pemerintah berencana menaikkan iuran BPJS Kesehatan dengan Peraturan Presiden No.19 Tahun 2016, dan kenaikan iuran berlaku mulai 1 April 2016, adalah sebagai berikut ini :

1. Dari Rp 25.500,00 menjadi Rp 30.000,00 per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan kelas III.

2. Dari Rp 42.500,00 menjadi Rp 51.000,00 per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan kelas II.

3. Dari Rp 59.500,00 menjadi Rp 80.000,00 per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan kelas I.

ASPEK Indonesia juga mengingatkan bahwa, UU Kesehatan telah mengamanatkan anggaran 5% dari APBN untuk bidang kesehatan, "Hingga harusnya tidak ada alasan untuk menaikkan iuran BPJS Kesehatan. Negara harus hadir dalam memberikan jaminan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," tulis Mirah Sumirat.

Lebih lanjut, selain meminta pengajuan pembatalan kenaikan iuran BPJS Kesehatan, ASPEK Indonesia juga mengkritisi terkait pelayanan BPJS Kesehatan yang sampai saat ini masih belum optimal.

"Soalnya masih banyak pasien yang ditolak berobat, ditolak oleh rumah sakit, diminta untuk membayar obat yang seharusnya ditanggung oleh BPJS Kesehatan, dan permasalahan lainnya. Perbaiki pelayanan BPJS Kesehatan dengan anggaran 5% dari APBN, bukan dengan menaikkan iuran BPJS Kesehatan ! ," tandasnya.(bh/mnd)



 
   Berita Terkait > BPJS
 
  Legislator Minta Pemerintah Tinjau Kembali Program KRIS
  Bongkar-Pasang Regulasi Bingungkan Peserta BPJS Kesehatan
  Fadli Zon: Inpres BPJS Kesehatan Seharusnya Tidak Mengikat
  Luqman Hakim: Batalkan Kepesertaan BPJS Kesehatan sebagai Syarat Pelayanan Pertanahan
  Manfaat JHT Cair di Usia 56 Tahun, Netty: Cederai Rasa Kemanusiaan
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2