JAKARTA, Berita HUKUM - Menjelang penetapan Daftar pemilih Tetap (DPT) pada 8 Desember mendatang, tim pemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno menemukan sejumlah kejanggalan.
Berdasarkan penyisiran yang dilakukan sejak tiga minggu terakhir, Timses menemukan 104.826 daftar pemilih bermasalah atau 'siluman' dari daftar pemilih sementara (DPS) yang dikeluarkan KPUD Jakarta untuk Pilgub DKI 2017 mendatang.
Wakil Ketua Tim Pemenangan Anies-Sandi M Taufik mengatakan, jumlah 104 ribu daftar pemilih bermasalah itu berdasar pada hasil penyisiran dan analisis dari departemen data tim.
"Kami sisir dari DPS yang diberikan. Hasilnya itu, jumlahmya cukup signifikan" ujarnya di Posko Pemenangan Anies-Sandi di Cicurug, Menteng, Jakarta, Jumat (25/11). Dari jumlah tersebut terdapat 43.427 pemilih dengan nomor induk kependudukan (NIK) yang ganda.
Selain itu juga ada 817 dengan NIK hingga tiga orang. "Tidak hanya tiga NIK, bahkan ada yang empat, lima, hingga delapan NIK yang sama," katanya,
Selain itu, lanjut Taufik, juga ada 59.713 data pemilih yang tidak memiliki kartu keluarga (KK). Ada juga ratusan keluarga yang memiliki nomor KK yang sama.
"Ini aneh. Sebab NIK itu keluar dari KK. Masa KK tidak ada," katanya.
Menurut Wakil Ketua DPRD Jakarta tersebut, temuan ratusan ribu data bermasalah itu akan berpengaruh pada lancarnya penyelenggaraan Pilgub nantinya.
Untuk itu, dia berharap agar nanti KPU dan tim paslon untuk bersama-sama menyisir.
Taufik menyebut, apabila tidak segera diselesaikan, maka nantinya ratusan ribu daftar itu akan menjadi pemilih siluman.
Tim pemenangan sendiri sudah menyurati KPU. "NIK itu memang urusan Dukcapil, tapi verifikasi urusan KPU," katanya.
Secara umum, lanjutnya, daftar bermasalah itu paling banyak berada di kawasan Jakarta Timur.
Hingga saat ini, tim data masih melakukan penyisiran. "Tentu ada kemungkinan jumlahnya makin bertambah," ujarnya.
Sementara atas hal itu, Ketua KPU DKI Sumarno mengatakan bahwa, saat ini KPU DKI memang belum menetapkan daftar pemilih dan akan menerima masukan tersebut.
"Jadi ini kan memang belum penetapan daftar pemilih, penetapan daftar pemilih baru tanggal 6 Desember nanti, sekarang ini sedang masa perbaikan daftar pemilih sementara, jadi kalau ada masukan-masukan seperti tadi itu yang disampaikan itu amat sangat berharga bagi KPU," kata Sumarsono saat dihubungi, Jumat (25/11).
Dia berujar bahwa KPU DKI akan sangat terbuka atas masukan apapun terkait Pilkada DKI. Namun, apabila informasi tersebut benar, dia meminta agar timses Anies-Sandi menyiapkan data lengkap atas informasi pemilih 'siluman' tersebut.
"Kita membuka diri untuk melakukan perbaikan tetapi harus disebutkan identitasnya yang jelas misalkan menyebut ada 104 ribu orang nah itu tersebar dimana saja, namanya siapa, alamatnya di mana, nomor berapa, lalu yang pemilih ganda mana saja, nanti kita cocokkan datanya dengan data di KPU," ucap Sumarno.(ti/tribun/detik/bh/sya) |