JAKARTA , Berita HUKUM - Usai melakukan peluncuran Konvensi Rakyat Capres RI pada 10 November 2013 lalu, Konvensi Rakyat telah mengundang secara terbuka seluruh kader terbaik bangsa, untuk menjadi kandidat Capres RI. Hingga 10 Desember lalu, Sekertariat Konvensi Rakyat telah menerima 25 orang yang menyatakan siap dan mampu memimpin negeri ini, Kamis (19/12).
Ketua Komite Konvensi Rakyat, Salahuddin Wahid menyatakan, Komite Konvensi Rakyat akhirnya menetapkan 7 (tujuh) kandidat Calon Presiden (Capres) Republik Indonesia 2014 pilihan rakyat.
"Ke 7 orang tersebut dipilih atas berbagai pertimbangan, termasuk pengalaman dan kemampuan masing-masing untuk maju sebagai capres," kata Salahuddin Wahid yang akrab disapa Gus Solah dalam konferensi pers "Konvensi Rakyat Tetapkan Tujuh Kandidat Capres Alternatif " di Oasis Amir Hotel.
Menurut Gus Solah, dari tujuh kandidat tersebut ada nama-nama yang tak asing lagi dikancah perpolitikan nasional dan dianggapnya pernah punya pengalaman menjadi menteri, yakni Yusril Izha Mahendra, Rizal Ramli. Ada pula Israan Noor yang masih menjabat sebagai Bupati Kutai Timur. Dan selanjutnya, adalah Ricky Sutanto seorang pengusaha, Tony Ardie dari Aktivis Senior, Sofjan Saury Siregar dan Anni Iwasaki.
Lebih jauh Gus Solah mengatakan, menilik kapasitas para calon seharusnya ketujuh kandidat tersebut siap menghadapi persaingan menjadi kandidat capres RI 2014.
"Konvensi rakyat berharap mereka bisa menjadi alternatif calon pemimpin bangsa yang bisa berlaga dalam pemilu Presiden mendatang," tegas adik kandung Alm. Gus Dur ini.
Dia pun mengatakan setelah melalui debat publik selanjutnya akan dilakukan survei terhadap ketujuh kandidat capres alternatif tersebut. "Peserta konvensi rakyat yang ada diperingkat atas akan dinegosiasikan dengan partai politik untuk mendapatkan dukungan suara sesuai persyaratan pencalonan presiden," pungkasnya.
Sementara itu ditempat yang sama, Sekretaris Komite Konvensi Rommy Fibri mengatakan, Ketujuh kandidat tersebut akan mengikuti proses Konvensi Rakyat selanjutnya, yakni Debat Publik di 6 kota yang akan dimulai pada 5 Januari 2014 di kota Surabaya. Berikutnya berturut di kota Medan (19/01/2014), Balikpapan (02/02/2014), Makassar (16/02/2014), Bandung (02/03/2014) dan Jakarta (09/03/2014).
Menurut Rommy dengan diadakannya debat publik di kota-kota besar tersebut, para kandidat tidak hanya punya kesempatan untuk memaparkan Visi dan Misinya kepada rakyat. Bahkan sebaliknya, ia menambahkan para kandidat juga bisa menyambangi rakyat, dengan mau mendengar dan juga menyerap aspirasi rakyat.
"Pemimpin harus peka dan memiliki kepedulian terhadap derita rakyat," ujarnya.(BH/bar) |