SEMARANG, Berita HUKUM - Coretan 'SAPI' di papan nama DPC PKS Kecamatan Genuk Semarang dianggap menghina PKS. Sejumlah kader pun sudah mulai memperlihatkan emosinya.
Ketua DPW PKS Jateng Abdul Fikri Faqih mengatakan, sejumlah kader sudah mulai terpancing emosinya meski baru melalui SMS. Ia menilai hal itu wajar karena perbuatan tidak bertanggung jawab itu menghina nama PKS.
"Ini sangat menghina PKS. Mereka (kader) baru SMS agak emosional. Saya rasa wajar, di PKS banyak anak mudanya," kata Fikri di kantor DPD PKS Kota Semarang, Jl Barusari Semarang, Jumat (1/2).
Ia menambahkan, selain di Semarang, penghinaan juga terjadi di Yogyakarta dengan dipasangnya lima spanduk putih khas PKS namun bertuliskan 'Partai Korupsi Sapi'. Lalu, apakah ini perbuatan dari lawan politik PKS atau orang iseng?.
"Ya enggak tahu, tapi kalau iseng masa bikin spanduk rapi dan bagus. Ada foto tubuh terus kepalanya sapi. Itu dibuat oleh profesional, bukan iseng. Kalau di sini cuma pakai cat semprot," tandas Fikri.
"Ini sangat provokatif, kalau kader-kader terpancing berbahaya. Kader baru SMS, tapi kami berhasil meredam. Kalau ada provokasi terus marah-marah, itu bukan solusi," imbuhnya.
Papan nama PKS yang dicoreti tulisan 'SAPI' warna merah itu baru diketahui pihak kader pagi tadi. Eksekusi pun segera dilaksanakan. Papan nama di Jl Wolter Monginsidi itu kini sudah dicopot dan dibawa ke kantor DPP PKS Semarang.
Ketua DPD PKS Kota Semarang, Agung Budi Margono mengatakan, sebelumnya di lokasi yang sama tepatnya 27 November 2012 lalu, papan nama yang masih berupa MMT (bahan sejenis plastik disobek.
"Lokasinya sama, itulah yang aneh. Saat ini kami sudah berkoordinasi dengan pihak berwenang," kata Agung.
Selain itu, setelah mendapatkan laporan, mereka melepas papan nama PKS berukuran berukuran 1,2 meter x 1,2 meter yang berada di Jalan Wolter Monginsidi sekitar pukul 09:00 WIB.
"Kami menduga coretan 'SAPI' itu dilakukan oleh lawan politik. Sebab peristiwa serupa tak hanya terjadi satu kali. Sebelumnya papan nama dari MMT (bahan sejenis plastik) milik DPC PKS Kecamatan Genuk dirobek," ungkapnya.
Setelah kejadian pertama, pengurus DPC PKS lantas menggantinya dari bahan MMT dengan bahan dari seng. Namun, hal itu tidak membuat aksi vandalisme tersebut berhenti.
"Karena dulu sudah pernah, makanya kami ganti yang permanen," tandasnya.
Usai diturunkan selama 15 menit, Ahmad dan rekannya membawa masuk papan nama tersebut ke rumah ketua DPC PKS Wahyu Tri Yuda Saputra di Jalan Perum Gemah Permata No. 6 Kelurahan Bangetayu Wetan, Kecamatan Genuk, Semarang.
Ketua DPD PKS Kota Semarang, Agung Budi Margono menegaskan, segera melaporkan aksi vandalisme tersebut kepada kepolisian. Dia menilai, aksi vandalisme dengan menuliskan kata 'SAPI' merupakan aksi provokatif.
"Kita akan berkoordinasi dengan pihak berwenang. Partai politik apapun tidak boleh melakukan hal provokatif. Semoga itu sebagai bentuk kecintaan masyarakat agar kami lebih bekerja,"tandas Agung.
Terpisah, Ketua Umum DPW PKS Jawa Tengah A Fikri Faqih menyatakan, partainya masih memberikan dukungan penuh terhadap upaya pemberantasan korupsi. Terkait kasus yang dihadapi LHI, dirinya meminta semua kader untuk tetap tenang dan memantau proses hukum yang sedang berlangsung.
"Jangan terprovokasi dan tenang," pungkas Fikri Faqih pendek.(dbs/bhc/opn)
|