JAKARTA-Jenis kecelakaan selama arus mudik ini, didominasi ‘adu banteng’. Terbanyak diakibatkan kendaraan jenis roda dua atau sepeda motor. Demikian dikatakan Kepala Posko Operasi Ketupat Korlantas Polri, Ajun Komisaris Besar Polisi Pringadi di Jakarta, Selasa (30/8).
Menurut dia, ada delapan jenis kecelakaan yang biasanya terjadi saat mudik Lebaran. Yang paling banyak terjadi adalah tabrakan depan-depan atau "adu banteng". Pada H-6 Lebaran tahun lalu, korban kecelakaan jenis ini melibatkan 79 orang. Tapi pada 2011 ini, korbannya mencapai 81 orang. "Ini terjadi pada jalur mudik yang tidak memiliki median jalan. Biasanya terjadi di jalur mudik Jawa," ujarnya.
Pringadi menjelaskan, kecelakaan tunggal juga masih terbilang banyak seperti mengantuk saat mengendarai sepeda motor lebih dari dua orang, menjadi penyebab utama. Pada tahun lalu, juga pada H-6 Lebaran, kecelakaan jenis mencapai 25 kasus, sedangkan pada 2011 sudah terjadi 16 kali.
Untuk semua jenis kecelakaan itu, imbuh dia, ada 14 penyebab yang harus dihindari. Hal itu antara lain mengantuk, melaju terlalu cepat, mabuk, sakit, menggunakan ponsel sambil mengendarai kendaraan, berboncengan lebih dari satu orang, faktor alam, kelaikan kendaraan, prasarana jalan, rambu, marka, dan lintasan kereta api.
Berdasarkan data pihaknya, jelas Pringadi, jumlah tertinggi penyebab kecelakaan adalah karena berboncengan lebih dari satu orang, kedua karena mengantuk dan kelaikan kendaraan juga tidak boleh dianggap ringan. “Ini harus diperhatikan dan sangat penting. Semuanya harus diperhatikan, agar terhindar dari kecelakaan fatal,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Posko Ketupat Jaya 2011, Kompol Herman Ruswandi mengatakan, selama arus mudik 2011 di Ibu Kota Jakarta, Polda Metro Jaya mencatat 19 orang tewas dalam kasus kecelakaan lalu lintas dari 126 peristiwa kecelakaan. Jumlah yang tewas tersebut menurun dibanding pada 2010 yaitu mencapai 25 orang.
Sedangkan untuk korban Luka Berat meningkat dari 40 menjadi 51 orang. Begitu juga dengan korban luka ringan meningkat dari 73 menjadi 51 orang. "Kecelakaan lalu lintas merupakan sesuatu yang tidak bisa dihilangkan seiring dengan meningkatnya jumlah kendaraan," kata Herman.
Namun, menurut dia, tingkat fatalitas kecelakaan dalam arus mudik tahun ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya. "Kalau dilihat dari fatalitasnya menurun, sedangkan dilihat dari kuantitasnya meningkat," tandasnya.(pkc/bie/irw)
|