AFGHANISTAN, Berita HUKUM - Pasukan Afghanistan secara resmi mengambil alih keamanan seluruh negara dari pasukan yang dipimpin NATO.
Presiden Hamid Karzai mengumumkan langkah itu dalam satu upacara penyerahan kewenangan keamanan untuk sekitar 96 distrik dari NATO.
Upacara itu menandai langkah penting sejak pasukan yang dipimpin Amerika Serikat menggulingkan Taliban menyusul serangan 11 September 2001.
Menjelang upacara itu, seorang pengebom bunuh diri menewaskan tiga orang di ibukota Kabul.
Penyerang diduga mencari sasaran konvoi Jaji Mohammad Mohaqeq, seorang anggota parlemen dan pemimpin kelompok minoritas Hazara. Mohaqeq sendiri selamat dan hanya mengalami luka ringan.
Baik Presiden Karzai maupun pemimpin NATO Anders Fogh Rasmussen menggambarkan upacara itu sebagai momen bersejarah bagi rakyat Afghanistan.
"Pasukan keamanan kita sekarang akan memimpin," kata Karzai dalam pidato di depan pasukan Afghanistan, para pemimpin politik dan tamu asing pada Selasa (18/6).
"Mulai saat ini, semua tanggung jawab keamanan dan kepemimpinan terkait keamanan akan dilakukan oleh pasukan kita yang berani," kata Karzai.
Rasmussen juga menyatakan pujian kepada angkatan bersenjata Afghanistan yang ia sebut "berani dan bersungguh-sungguh".
Ditarik sepenuhnya akhir 2014
"Mereka berjuang untuk menjamin bahwa terorisme internasional tidak dapat menemukan tempat perlindungan yang aman di Afghanistan," katanya.
Inilah untuk pertama kalinya sejak penarikan pasukan Soviet tahun 1989, kewenangan keamanan di seluruh negara menjadi tanggung jawab pasukan pemerintah Afghanistan.
Kawasan terakhir yang diserahkan pengamanannya dari NATO ke militer Afghanistan termasuk 13 distrik di provinsi Kandahar - tempat berdirinya Taliban- 12 di masing-masing provinsi Nangarhar, Khost dan Paktika, yang terletak di sepanjang perbatasan Pakistan.
Jumlah pasukan keamanan Afghanistan meningkat secara bertahap mulai dari 40.000 enam tahun lalu sampai sekitar 350.000 saat ini.
Namun, jumlah korban tentara Afghanistan meningkat sejalan dengan peningkatan personel militer itu.
Sementara korban dari pasukan koalisi terus menurun sejak tahun 2010.
Pasukan NATO saat ini terdiri dari 97.000 tentara dari 50 negara, sebagian besar di antaranya - sekitar 68.000- berasal dari Amerika Serikat.
Pada akhir 2014, semua pasukan tempur harus diganti oleh pasukan dalam jumlah kecil dengan tugas melatih dan memberikan saran kepada pasukan Afghanistan.
Amerika mengatakan pemerintah Afghanistan akan mendapatkan persenjataan yang diperlukan untuk memerangi pemberontak, termasuk armada helikopter pengangkut MI-17, pesawat kargo dan pesawat pendukung logistik.(bbc/bhc/opn) |