JAKARTA, Berita HUKUM - Basuki Tjahaja Purnama resmi menjabat sebagai pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta, Pada Senin (1/6).
Ia mengawali tugasnya dengan menggelar rapat pimpinan di Balai Kota Jakarta.
"Biasa saja. Rapat pimpinan biasa saja kayak Pak Gubenur gak ada, minta kita yang pimpin, gitu aja," ungkap pria yang akrab disapa Ahok itu.
Meski Ahok merasa tidak ada perbedaan antara menjadi wakil gubenur dengan Pelaksana Tugas Gubenur DKI Jakarta, namun pengangkatannya istimewa, ungkap Aimee Dawis, pengamat budaya Cina di Indonesia.
"Beliau adalah warga Tionghoa pertama yang memimpin Jakarta," kata Aimee.
Dampak positif
Hal ini, menurut Aimee, memiliki dampak positif bagi kelompok etnis Cina.
"Mereka jadi ada satu figur, satu tokoh yang membuat mereka bisa bercita-cita untuk meraih prestasi yang dicapai Pak Ahok tersebut," tambah Aimee.
Sementara itu, pengamat politik Saldi Isra berpendapat warga DKI Jakarta sudah siap dipimpin oleh warga negara Indonesia keturunan Cina.
"Kalau kita lihat hasil pemilu kepala daerah hasilnya kan tidak dipermasalahkan oleh mayoritas warga DKI karena toh pasangan itu (Joko Widodo - Basuki Tjahaja Purnama) terpilih dengan suara terbanyak," jelas Saldi kepada wartawati BBC Indonesia, Rizki Washarti.
Ahok politisi partai Gerindra ini menjabat sebagai PLT Gubenur DKI Jakarta karena Joko Widodo cuti sebagai Gubenur DKI Jakarta untuk mencalonkan diri sebagai calon presiden Indonesia.(BBC/bhc/sya) |