MADRID (BeritaHUKUM.com) - Krisis ekonomi global tak habis-habisnya mengeksploitasi kemanusiaan, seperti apa yang terjadi di negeri Spanyol. Di tengah krisis, khususnya yang belekangan ini menggerogoti beberapa negara, seperti Inggris, Prancis, Italia, Yunani, dan kini Spanyol dilanda konflik sosial dari kelompok pekerjanya yang paling merasakan dampak krisis tersebut.
Kelompok kepekerja tambang di Spanyol menyerang pihak kepolisian. Tak tanggung-tanggung, penyerangan itu dilakukan dengan roket dan ketapel. Penyerangan itu dilakukan karena adanya kebijakan penghematan yang ditetapkan oleh pemerintah Spanyol. Kelompok yang merasakan langsung himpitan ekonomi itu pun menuangkan kekesalannya dengan cara yang dramatis.
Mereka ialah pekerja tambang batu bara, yang menyerang polisi di El Entrego, berdekatan dengan tambang El Soton. Mereka menggunakan peluncur roket rakitan dan juga ketapel. Mereka melakukan blokade jalan Jalanan, dengan 8 ribu pekerja tambang yang berunjukrasa ke jalan raya. Sejumlah pekerja tambang di El Entrego itu membawa tameng buatan untuk melindungi diri.
Seperti diberitakan Daily Mail, Minggu (17/6), tidak ada korban yang terluka dalam insiden ini. Unjuk rasa tersebut dilakukan sebagai aksi protes pengurangan subsisi tambang. Kebijakan tersebut justru akan menghancurkan industri pertambangan Spanyol. Namun demikian, Pemerintah Spanyol mengatakan, kebijakan penghematan itu dilakukan untuk menyelamatkan perekonomian di Negeri Matador itu.
Sementara itu, Deputi Perdana Menteri Spanyol Soraya Saenz de Santamaria mengatakan, negaranya akan selamat dari krisis. Pemerintah Spanyol pun mempertimbangkan adanya kebijakan bailout selanjutnya untuk menyelamatkan perekonomian negara. (bhc/frd)
|