Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Nusantara    
Kekerasan Terhadap Wartawan
Aksi Jurnalis Jakarta, Kutuk Tindakan Keji Oknum TNI AU
Wednesday 17 Oct 2012 21:40:12
 

Aksi Solidaritas Wartawan Ibukota, menuntut ditindaknya oknum TNI AU (Foto: BeritaHUKUM.com/mdb)
 
JAKARTA, Berita HUKUM – Sejak pukul 08:30 WIB pewarta foto dan jurnalis Jakarta dari berbagai media cetak dan elektronik mulai berdatangan di depan gedung Kementerian Depkominfo, jalan Medan Merdeka Barat. Sekitar puluhan massa wartawan yang telah berkumpul, lantas bersorak dan mulai melakukan demonstrasi di depan kantor Kementrian Depkominfo tersebut.

Mereka menyampaikan teriakan-teriakan berduka pada aksi kekerasan oknum Tentara Nasional Indonesia, Angkatan Udara (TNI AU) di Riau, yang dengan lancang menganiaya jurnalis, yang bermaksud untuk meliput jatuhnya pesawat Hawk 200 di halaman rumah warga Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, “Kami mengutuk tindakan brutal oknum TNI Angkatan Udara! Hidup wartawan!” Seru massa wartawan sambil mengangkat poster dan foto yang menujukkan bukti tindakan keji dalam menghalang-halangi kerja pers.

Selanjutnya para wartawan Ibukota berjalan kaki menuju kantor Departemen Pertahanan, mereka meminta agar Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menindak tegas oknum TNI AU, yang tidak saja telah menghalang-halangi kerja Pers tapi lebih dari itu, oknum tersebut telah melakukan penganiayaan. “Ini adalah tindakan keji! perlu diingat, bahwa TNI digaji oleh rakyat, rakyat berhak mendapatkan informasi, jatuhnya pesawat ini pun berada di tanah warga,” kata Usman Hamid mewakili aktivis LSM dalam orasinya di depan kantor Menhan, (17/12).

Beberapa wartawan menendang pintu kantor, melampiaskan kekesalannya, karena Menteri atau perwakilannya tak ada yang keluar menemui massa wartawan. Dan para wartawan kemudian berjalan menuju Istana Negara dengan berjalan kaki. Di depan Istana Negara, kembali para wartawan berorasi mengutuk aksi premanisme yang dipertontonkan oknum TNI AU, bahkan tanpa melihat situasi dimana terdapat anak-anak sekolah dasar yang dengan jelas tengah menonton gulat illegal tersebut.(bhc/mdb)




 
   Berita Terkait > Kekerasan Terhadap Wartawan
 
  Legalisasi 'Law As a Tool of Crime' di Penangkapan Wilson Lalengke
  Ketua Komite I DPD RI Desak Polisi Usut Tuntas Pelaku Penganiayaan terhadap Jurnalis di Pringsewu
  AJI Desak Kepolisian Usut Tuntas Kekerasan Terhadap Jurnalis Nurhadi
  Jurnalis MerahPutih.com Hilang Saat Meliput Aksi Demo Penolakan UU Omnibus Law
  Penganiayaan, Intimidasi dan Perampasan Alat Kerja Jurnalis Suara.com
 
ads1

  Berita Utama
5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Pengurus Partai Ummat Yogyakarta Buang Kartu Anggota ke Tong Sampah

Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

 

ads2

  Berita Terkini
 
Psikiater Mintarsih Ungkap Kalau Pulau Dijual, Masyarakat akan Tambah Miskin

5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Psikiater Mintarsih: Masyarakat Pertanyakan Sanksi Akibat Gaduh Soal 4 Pulau

Terbukti Bersalah, Mantan Pejabat MA Zarof Ricar Divonis 16 Tahun Penjara

Alexandre Rottie Buron 8 Tahun Terpidana Kasus Pencabulan Anak Ditangkap

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2