Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Nusantara    
Muhammadiyah
Aksi Perdana Klinik Apung Said Tuhuleley Adakan Pelayanan Kesehatan Gratis
2017-02-25 20:27:07
 

Peresmian Kapal Klinik Apung Said Tuhuleley saat pembukaan Tanwir Muhammadiyah di Ambon.(Foto: Istimewa)
 
AMBON, Berita HUKUM - Peluncuran Klinik Apung Said Tuhuleley hasil kerjasama Lazismu dan MPKU Pimpinan Pusat Muhammadiyah oleh Presiden RI Joko Widodo pada, Jumat (24/2) lalu, dilanjutkan dengan aksi sosial pengobatan gratis bagi masyarakat kepulauan di Maluku.

Aksi perdana klinik apung ini dipusatkan di dua pulau, yakni Pulau Saparua dan Pulau Haruku dalam bentuk bakti sosial pengobatan gratis bagi masyarakat yang membutuhkan dan juga masyrakat yang kesulitan mengakses layanan kesehatan.

Kegiatan ini diikuti oleh tim kesehatan dari aliansi Rumah Sakit Islam Jakarta, hasil kerjasama Lazismu dan MPKU Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Turut bergabung pada kegiatan ini Budi Setiawan, ketua Lembaga Penanggulangan Bencana, Sudibyo Markus Mantan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Perjuangan untuk mencapai pulau Saparua, dari Islamic Centre Ambon tempat dimana klinik ini diluncurkan, dilalui selama dua jam perjalanan laut.

Mendekati pulau Saparua, kedatangan kapal disambut dengan hujan angin lebat, sehingga menyulitkan tim kesehatan untuk turun dari kapal. Namun, dengan kesungguhan niat yang luhur, tim kesehatan menuruni kapal bergantian membawa alat kesehatan serta obat-obatan dan berjalan layaknya kereta dengan berpayung spanduk memanjang.

Saparua, menjadi titik perdana aksi karena dikepulauan inilah Said Tuhuleley dilahirkan.

Masyarakat Saparua, tepatnya di desa Kulur, menyambut dengan sangat antusias atas kehadiran tim kesehatan ini. Karena biasanya, warga berobat ke satu-satunya puskesmas di kecamatan yang jarak tempuhnya 18 km, dan kini tim kesehatan hadir mendatangi mereka.

Hayati Tutupoho, menceritakan bahwa beberapa tahun lalu, karena akses yg sangat jauh untuk mendapatkan bidan dalam membantu proses kelahiran putranya, beliau melahirkan di mobil pada saat perjalanan menuju puskesmas, hingga anaknya pun diberikan nama 'Oto' (sebutan untuk mobil).

Sementara, Said Tuhuleley pulang kampung. Seperti biasa, kepulangannya kali ini juga untuk memberikan kemaslahatan bagi masyarakat Saparua yang menjadi tempat kelahirannya lebih dari setengah abad silam.

Ya, Said Tuhulelely yang dimaksud adalah Klinik Apung Said Tuhuleley yang samapi di Ambon dengan berlayar dari Jakarta pada 18 Februari lalu. Hari ini, Sabtu (25/2), akan melaksanakan tugas perdananya di Saparua dan Haruku dengan menyelenggarakan pelayanan kesehatan gratis selama sehari penuh.

Klinik Apung ini berangkat pukul 09:00 WIT dari dermaga Islamic Center Ambon menuju pelabuhan Tulehu dan selanjutnya akan menyeberang ke Saparua. "Bersama para dokter kita dari Rumah Sakit Islam Jakarta Sukapura, Cempaka Putih dan Pondok Kopi. Ketiga rumah sakit itu bergabung untuk melakukan aksi kesehatan pertama di Saparua dan Haruku," ungkap Andar Nubowo, Direktur Utama Lazismu.

Dalam misi ini sebanyak 3 dokter, 5 perawat dan 1 apoteker disiapkan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada warga Saparua dan Haruku. "Untuk penerima manfaat kami tagerkan 205 orang di setiap titik," papar Edi Surya, Coorporate Relationship Director.

Edi berharap pelaksanaan aksi ini dapat meningkatkan akses masyarakat dalam bidang kesehatan seperti tujuan dibangunnya Klinik Apung Said Tuhuleley ini. "Meningkatkan pemahaman terpencil tentang hidup sehat," tutupnya.

Sedangkan, sebelum diresmikan kemarin, Klinik Apung Said Tuhuleley telah "beranak" dengan bergabungnya tiga unit klinik apung Kemanusiaan 1, Kemanusiaan 2 dan Kemanusian 3.

Klinik Apung Kemanusiaan 1 sudah dikirim ke Sorong, Kemanusiaan 2 dikirim ke Ternate dan Kemanusiaan 3 dalam proses penyelesaian di galangan di Surabaya. Rencananya Kemanusiaan 3 akan dioperasikan di Kalimantan Barat.

Ketiga kapal berbasis yach dengan bodi fibreglaas. Ukurannya sedikit lebih kecil dibandingkan Klinik Apung Said Tuhuleley. Namun fasilitas dan fungsinya sama persis.
(raipan/muhammadiyah/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Muhammadiyah
 
  Kalender Hijriah Global Tunggal: Lompatan Ijtihad Muhammadiyah
  Jusuf Kalla Sebut Pikiran Moderat Haedar Nashir Diperlukan Indonesia
  Tiga Hal yang Perlu Dipegang Penggerak Persyarikatan Setelah Muhammadiyah Berumur 111 Tahun
  106 Tahun Muhammadiyah Berdiri Tegak Tidak Berpolitik Praktis, Berpegang pada Khittah
  Siber Polri Tetapkan A.P Hasanuddin sebagai Tersangka Ujaran Kebencian terhadap Muhammadiyah
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2