JAKARTA, Berita HUKUM - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mengadakan aksi solidaritas terhadap pekerja migran Indonesia (PMI) Adelina Sau yang disiksa hingga tewas oleh majikannya di Malaysia, bertempat di halaman Kantor Pusat BP2MI, Jalan MT Haryono, Jakarta Selatan, Rabu (8/12).
Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengatakan, aksi solidaritas ini sebagai rasa keprihatinan mendalam terhadap Adelina Sau, PMI yang telah diperlakukan tidak manusiawi dan bentuk protes keras atas putusan hakim pengadilan yang tidak memenuhi rasa keadilan dan membebaskan sang majikan, Ambika MA Shan, dari sanksi hukum.
"Saya secara pribadi baik sebagai kepala BP2MI dan kita semua yang hadir demi Tuhan, demi Allah tidak akan pernah rela dan ikhlas siapapun yang melakukan kejahatan kemanusiaan, kekerasan kepada setiap anak bangsa, mereka yang kita sebut pekerja migran Indonesia," ujar Benny mengawali sambutannya.
Menurut Benny, PMI Adelina Sau, salah satu anak bangsa, korban dari kejahatan kemanusiaan yang sangat keji.
"Adelina Sau adalah wajah pekerja migran kita. Diawali dengan pemalsuan dokumen yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu yang diberangkatkan secara tidak resmi, mengalami penganiayaan yang sangat brutal dari majikan," ungkap Benny.
"Bahkan yang membuat saya marah Adelina untuk waktu tertentu bahkan cukup lama tidak bisa tidur di dalam rumah, dia harus tidur di kandang (hewan) peliharaan majikan," terangnya.
Dijelaskan Benny, pada 2018, Adelina Sau ditemukan meninggal dunia akibat kekerasan fisik dan kurang gizi yang dialaminya. Namun mirisnya, sang majikan, Ambika MA Shan diputus bebas atas perkara tersebut oleh Pengadilan Malaysia pada April 2019.
Lebih lanjut, Benny berharap,
melalui aksi solidaritas kemanusiaan dapat membuka pandangan hakim pengadilan dalam memutuskan perkara selanjutnya yang akan digelar tanggal 9 Desember 2021.
"Besok tanggal 9 Desember akan dilakukan pengadilan berikutnya. Kita ingin aksi solidaritas ini mengetuk hati nurani para hakim yang mengambil keputusan bahwa keadilan adalah segala-galanya, keadilan adalah inspirasi dari segala sumber kehidupan setiap orang apapun suku dan agamanya," tandas Benny.
"(aksi solidaritas) ini adalah momentum protes pengadilan di tahap pertama sekaligus dorongan semoga besok hakim Malaysia bisa benar-benar ambil keputusan atas dasar kebenaran keadilan dan juga berpihak atas nama kemanusiaan," cetusnya.
Aksi tersebut turut dihadiri oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, pejabat Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Ibunda Adelina Sau, Yohana beserta keluarga, sejumlah kalangan masyarakat dan para pegawai BP2MI.
Kegiatan aksi solidaritas, kemudian dilanjutkan dengan penebaran spanduk berukuran besar bertuliskan "SOLIDARITAS untuk ADELINA SAU, Jangan Ada Lagi Nyawa PMI Melayang Sia-sia, Tegakkan Hukum Seadil-adilnya, Karena Setiap PMI adalah Harga Diri Bangsa", dan selanjutnya peletakan setangkai bunga mawar merah di depan bingkai foto yang memuat sosok Adelina oleh para pejabat dan pegawai BP2MI serta kalangan masyarakat yang hadir.(bh/amp) |