Internasional |
|
Instagram
Aksi di Hong Kong Berlanjut, Instagram 'Diblokir'
Tuesday 30 Sep 2014 07:29:16 |
|
 Demonstrasi prodemokrasi di Hong Kong digagas oleh para mahasiswa. Polisi mengatakan 41 orang termasuk 12 polisi terluka sejak protes mulai. Pemerintah meminta demonstran untuk pulang namun massa tetap menduduki pusat Hong Kong.(Foto: twitter) |
|
Layanan media sosial berbagi foto Instagram dilaporkan diblokir di Cina di tengah unjuk rasa prodemokrasi yang tengah berlangsung di Hong Kong. Instagram kepada BBC mengatakan mereka telah menerima laporan ini dan mengikuti perkembangannya secara seksama.
Wartawan BBC di Beijing, Celia Hatton, mengatakan adalah sesuatu yang biasa sensor internet di Cina diketatkan ketika terjadi peristiwa politik yang dianggap sensitif.
"Tapi keputusan untuk menutup akses ke Instagram menggarisbawahi besarnya upaya (Beijing) mengontrol komunikasi yang terkait dengan demonstrasi di Hong Kong," kata Hatton.
"Ini menunjukkan pemerintah di Beijing khawatir apa yang terjadi di Hong Kong akan menyebar ke kawasan-kawasan lain di Cina daratan," tambahnya.
Selain laporan pemblokiran Instagram, foto-foto yang diunggah ke Weibo -layanan yang mirip Twitter di Cina- yang menggunakan kata-kata kunci tertentu juga tidak muncul.
HONG KONG, Berita HUKUM - Wartawan BBC mengatakan kata kunci seperti "Occupy Central" dan "Hong Kong students" diblokir. Gerakan mahasiswa Occupy Central dikenal sebagai salah satu pengganggas aksi unjuk rasa menuntut penerapan demokrasi penuh untuk memilih pemimpin Hong Kong periode mendatang.
Unjuk rasa di Hong Kong berlanjut setelah puluhan ribu orang tidak mengindahkan seruan untuk membongkar kemah mereka dan pulang.
Demonstrasi semakin berkembang setelah polisi berusaha membubarkan massa dengan menggunakan pemukul dan gas air mata Senin dini hari.
Polisi antihuru-hara kemudian menarik diri.
Demonstran prodemokrasi marah kepada Cina karena membatasi pilihan mereka untuk pemilihan pemimpin Hong Kong pada 2017.
Cina memperingatkan negara-negara lain agar tidak mendukung "unjuk rasa ilegal ini".
Para pengunjuk rasa -campuran antara mahasiswa dan anggota gerakan yang menamakan diri Duduki Pusat- ingin agar Beijing mencabut rencana untuk mengajukan calon bagi pemilihan umum pada 2017.
'Kekuatan minimum'
Mereka menginginkan pilihan bebas untuk para calon.
Pemerintah Inggris menyerukan agar hak untuk melakukan unjuk rasa dilindungi dan agar para demonstran mengangkat hak mereka berdasarkan hukum yang berlaku. Puluhan demonstran ditahan Minggu malam setelah polisi melepaskan gas air mata ke arah massa.
Cheung Tak-keung, wakil komisaris polisi, menekankan polisi menggunakan "kekuatan minimum."
Ia mengatakan 41 orang, termasuk 12 polisi, terluka sejak protes pecah.
Pemerintah Hong Kong mendesak agar pengunjuk rasa tetap tenang dan meninggalkan tempat dengan damai namun massa tetap berkemah di seputar kompleks gedung pemerintah pada Senin malam.(BBC/bhc/sya) |
|
|
|
|
|
|
|
ads1 |
×
|
ads2 |
 |
ads3 |
 |
|