SAMARINDA, Berita HUKUM - Pesta demokrasi pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Samarinda Kalimantan Timur (Kaltim) rencanannya sekitar akhir tahun 2015 mendatang, dan saat ini masih dalam penjaringan Bakal Calon Walikota dan Wakil Walikota Samarinda untuk Periode 2016-2020 mendatang.
Namun, suhu politik di kota tepian kini sedikit mulai memanas terkait statemen mantan Walikota Samarinda Dr. H. Achmad Amins,MM sebagaimana diberitakan pada, Minggu (5/4) kemarin terkait kekecewaannya terhadap Walikota Samarinda yang saat ini menjabat Syaharie Jaang, sebelumnya ia sebagai pembantunya atau dahulu yang menjabat Wakil Walikota Samarinda.
Statement dari Achmad Amins seperti diberitakan sebelumnya bahwa, dalam kepemimpinan Jaang setelah sepeninggalnya, hanya mampu mengerjakan median jalan dan juga hanya mampu memindahkan PKL dari Komplek pertokohan Citra Niaga ke GOR Segiri, demikian juga Jaang dituding tidak mampu dalam mengatasi banjir dan bantaran sungai Karam Mumus tersebut, menuai reaksi keras dari beberapa pihak termasuk Ketua DPRD Samarinda Alphad Syarif.
Ketua DPRD Samarinda, Alphad Syarif kepada pewarta BeritaHUKUM.com di ruang kerjanya pada, Senin (6/4) mengatakan, apa yang dilontarkan Achmad Amins sebagai mantan Walikota, dan masalah ketidakpuasannya serta kekecewaannya terhadap Walikota saat ini yang di jabat Syaharie Jaang menurutnya, Amins rupanya sudah lupa bahwa dalam kepemimpinannya sebagai Walikota yang lalu, semua orang tahu bahwa selama 5 tahun pengabdian sebagai wakil Walikota, Jaang mencuci bajunya karena saat itu Jaang sebagai wakilnya, ujar Alphad.
"Jadi menurut saya Achmad Amins jangan sampai lupa dan harus menyadari bahwa, selama 5 tahun Jaang menjadi Wakil Walikota dan Amins sebagai Walikota, Jaang yang mencuci bajunya karena dia adalah anak asuhnya dan kadernya Achmad Amins, dan ini bukan rahasia lagi, semua masyarakat Samarinda pasti tahu," jelas Alphad Syarif.
Ketua DPRD Alphad Syarif dari politisi partai Golkar ini juga menambahkan bahwa, setelah Jaang menjadi Walikota yang dihadapi adalah difisitnya anggaran yang ditinggalkan Amins, sehingga Walikota sekarang harus bekerja keras untuk menghadapinya, untuk membangun kota Samarinda, yang saat ini sudah semakin baik, ungkap Alphad.
Hal yang sama dilontarkan seorang kader partai Golkar yang tidak mau disebutkan namanya melalui telpon seluler bahwa, apa yang dilontarkan Amins sebagai mantan Walikota Samarinda seharusnya tak patut, karena dia Achmad Amins harus tahu bahwa, setelah sepeninggalnya sebagai Walikota dan dijabat Syaharie Jaang banyak beban yang diemban, karena banyak sekali masalah yang dihadapi.
Dikatakan bahwa, apa yang ditinggalkan Achmad Amins seperti masalah Banjir yang sudah bisa diatasi Jaang walaupun belum semua, juga dengan Jembatan Mahkota II serta Bandara Samarinda baru (BSB) di Sungai Siring, semua adalah beban yang dihadapi Jaang sebagai Walikota saat ini, pungkas Sumber.(bh/gaj) |