JAKARTA, Berita HUKUM - Ustadz Aminuddin, SE, MM sebagai Ketua Umum Alumni Presidium 212 mengatakan dihadapan wartawan saat konferensi pers, "setelah memperhatikan dinamika politik terakhir, berkaitan kegiatan acara Ijtima Ulama dan tokoh nasional, serta mendekatnya waktu pendaftaran pasangan Calon Presiden (Capres) Republik Indonesia periode Tahun 2019- 2024, Alumni Presidium 212 mendukung terselenggaranya Ijtima Ulama yang diadakan dikawasan Buncit Raya, Jakarta Selatan, Jumat (27/7)."
Ketua Alumni Presidium 212 menyampaikan sikap politik Alumni Presidium 212 (AP 212) ialah sebagai berikut:
1. Menyambut gembira dan mendukung penuh arahan Imam Besar Habib Rizieq Shihab dari Makkah Al Mukaromah pada pembukaan ljtima Ulama dan Tokoh Nasional.
2. Mengharapkan dengan sangat agar ljtima Ulama dan Tokoh Nasional In Syaa Alloh menghasilkan keputusan untuk mendukung penuh gerakan #2019 GANTI PRESIDEN, serta Merekomendasikan kepada Partai koalisi Keumatan dan Kebangsaan, sesual dengan harapan mayoritas Umat Bangsa dan untuk mengusung Bapak Prabowo Subianto, Bapak Anies Baswedan, Bapak Gatot Nurmantio dan Bapak Yusril Ihza Mahendra sebagai bakal pasangan Calon Presiden periode 2019-2024.
Nampak pantauan pewarta BeritaHUKUM.com, saat jumpa pers tersebut, Ustadz Aminuddin, SE MM didampingi oleh Arief Ikhsan (Sekjen AP 212), Doli Yatim dan Sdr. Daud.
Menurut ketua umum AP 212 itu berpandangan bahwa dasar pemikiran calon pasangan Presiden harapan objektif bangsa dan negara, disesuaikan kondisi melemahnya pengelolaan keuangan Negara, serta membengkak hutang luar negeri, berimbas keterpurukan ekonomi Indonesia menjadi tak terelakan.
"Selain itu, penguasaan sumber daya alam kekuatan investor asing menyebabkan hasil kekayaan alam mengalir deras ke pundi luar negeri. Kesenjangan sosial kepemilikan kekayaan sejumlah kecil konglomerat nonpri di Indonesia setara kekayaan atau penghasilan ratusan juta rakyat pribumi Indonesia," ungkapnya.
Ditambah, jumlah pengangguran bangsa Indonesia semakin meningkat, akan tetapi ironisnya pekerja asing unskilled semakin memenuhi lapangan pekerjaan di Indonesia, serta upaya melakukan penjajahan ekonomi oleh kekuatan global melalui perang asimetris, "didukung rejim yang berkuasa" makin terasa ancaman dan pengaruh cengkramannya.
Kemudian, kemukanya dari segi pengelolaan Tata Negara dan Penegakan Hukum di selenggarakan berdasarkan penafsiran dan penerapan yang berorientasi pada mempertahankan kekuasaan semata.
"Bahwa kemenangan Anies Sandi pada Pilkada DKI Jakarta membangkitkan kesadaran akan kekuatan politik umat Islam dan kinerja pasangan Gubernur DKI Jakarta sangat berpengaruh pada elektabilitas yang bersangkutan di arena percaturan politik Nasional," jelas Aminuddin.
Sementara, terkait ketentuan Presidensial Treshold sebesar 20%, fakta hukum yang sangat manipulatif dan tidak berkesesuaian spirit demokrasi sebagaimana dimaksud materi muatan UU'45, oleh karenanya Mahkamah Konstitusi (MK) wajib membatalkan ketentuan tersebut.
Untuk itulah selanjutnya, aktivis muda Doli Yatim menyerukan empat (4) sosok Kandidat Pasangan Calon Presiden Republik Indonesia :
1. FIGUR H. PRABOWO SUBIANTO. dimaksud dalam materi muatan UUD 45, oleh karenanya Berangkat dari keluarga besar begawan ekonomi Indonesia dan patriot tanah air. Saat ini Prabowo Subianto adalah Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA), dan merupakan calon potensjal untuk menjadi Pasangan Calon Presiden Republik Indonesia Periode Tahun 2019-2024.
2. FIGUR PROF. DR YUSRIL IHZA MAHENDRA DR Yusril Ihza Mahendra (YIM), Pakar hukum Tata Negara yang telah terbukti, terpercaya dan handal baik sebagai bagian dari birokrasi di Ting Nasional maupun sebagai praktisi Hukum Konstitusional. Maka dapat disimpulkan Bung YIM adalah tokoh yang tepat untuk didukung sebagai sebagai pasangan calon Presiden Republik Indonesia masa bakti 2019-2024
3. FIGUR JENDERAL (Purn) GATOT NURMANTIO Bapak JENDERAL (Purn) GATOT NURMANTIO (GN) dengan latar belakang keluarga Indonesia yang sangat sederhana, memulai karier dan mendapatkan gemblengan disiplin militer yang penuh sikap patriotisme hingga menduduki jabatan teringgi sebagai Panglima Tentara Nasional Republik Indonesia. Sosok kepemimpinan seorang Jenderal Gatot Nurmntio terbukti memiliki tegas tampil membela kepentingan rakyat dan konsisten menjaga kedaulata NKRI, beliau sungguh merupakan figur yang sangat tepat untuk tampil dan dipilih sebagai Pasangan Calon Presiden Republik Indonesia masa - bakti 2019 - 2024.
4. FIGUR ANIES RASYID BASWEDAN Anies Rasyid Baswedan adalah Cendikiawan muda Religius yang terlahir dari Keluarga Pahlawan Nasional, sangat konsen pada kemajuan Pendidikan Nasional, menuntasan kemiskinan dan pro terhadap eksistensi istimewa Pribumi. Beliau sangat patut untuk diusung kekuatan partai koalisi keumatan dan Kebangsaan sebagai Pasangan calon Presiden Republik Indonesia masa bakti 2019-2024.
Sementara untuk diketahui, sejumlah tokoh nasional menghadiri acara Ijtima Ulama ini yang digelar di Hotel Paninsula, Jl S Praman, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (27/7).
Diantaranya adalah, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri, Presiden PKS Sohibul Imam dan mantan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra, Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra, mantan Ketua MPR yang juga Ketua Dewan kehormatan PAN Amien Rais, Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-U) Yusuf Martak, Rizal Ramli, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan juga Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.
Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional merekomendasikan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden di Pilpres 2019. Ijtima ulama merekomendasikan dua nama dari kalangan religius untuk mendampingi Prabowo.
Dua nama yang direkomendasikan adalah Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Aljufri dan Ustaz Abdul Somad. Maka, capres dan capres-cawapres rekomendasi Ijtima Ulama perpaduan antara nasionalis-religius.(bh/mnd) |