JAKARTA (BeritaHUKUM.com) - Beberapa kali lembaga survei menghasilkan pandangan umum terhadap beberapa Partai-partai besar. Salah satunya ialah Partai Berlambang Mercy alias Partai Demokrat. Elektabilitas Partai berwarna biru itu merosot tajam dan terbilang mengkhawatirkan, di saat pintu menuju elektoral 2014 semakin terbuka lebar.
Apalagi kondisi internal partai pun semakin tidak harmonis. Beberapara kali Anas Urbaningrum disebut-sebut mundur dari tahta partai tersebut. Pernyataan keras itu datang kader yang acapkali dianggap loyal kepada partai, Ruhut Sitompul. Menurut Poltak –begitu ia biasa dipanggil - apabila Anas menginginkan partai Demokrat maju, maka dia harus mundur. "Saya sudah bilang kalau memang sayang partai ini ya legowo mundur, itu saja," paparnya.
Kemarin, Kamis (21/06), usai diskusi dengan lembaga survei di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Nurhayati Ali Assegaf menyatakan bahwa telah memanggil Ruhut terkait pernyataannya itu.
Ditambahkannya, jika ada kader yang bermasalah di internal PD, pasti akan mendapatkan Surat Peringatan atau teguran.
Hari ini, Jumat (22/06), Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum pun menegaskan bahwa ia telah memiliki strategi dan langkah khususnya untuk meredam rendahnya elektabilitas partai yang dipimpinnya itu. Capainnya, agar partai “karya tangan” Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu diminati masyarakat.
“Kalau masakan itu resep. Resep kan tidak boleh diobral, kalau resep diobral warung bisa bangkrut," papar Anas kepada wartawan di Jakarta, Jumat siang tadi (22/06).
Anas pun berharap, seluruh komponen serta basis partainya mendukung upaya dan kinerja pemerintahan Presiden SBY, karena keberhasilan program-program Pemerintah secara tidak langsung dapat mempengaruhi elektabilitas Partai Demokrat.(bhc/frd)
|