JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Sikap tersangka Nunun Nurbaeti yang mati-matian membela Miranda Swaray Goeltom membuat heran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Jika memang istri mantan Wakapolri Komjen Pol. (Purn) Adang Daradjatun tidak merasa duntungkan, diharapkan bersikap kooperatif dengan tim penyidik.
"Yang jadi DGS itu siapa? Masak dia (Nunun Nurbaeti-red) berkorban untuk yang jadi (pejabat BI Miranda Goeltom). Jika orang awam kan mikirnya yang jadi itu siapa? Kok yang kena (Nunun) ini. Gitu loh. Ini logika awam. Kalau sehat kan bisa mengungkapkan sesuatu. Kami dengarkan keterangan dia," kata Wakil Ketua KPK M Jasin kepada wartawan di gedung KPK, Jakarta, Rabu (14/12).
Terkait sakitnya Nunun, dia berharap yang bersangkutan memang benar-benar sakit. Tapi jangan sampai parah, karena keterangannya masih diperlukan untuk pengembangan kasus tersebut. "Mudah-mudahan hanya kelelahan akibat perjalanan dengan pesawat. Kondisi itu bisa dimaklumi, karena kelelahan melakukan perjalanan jauh,” jelasnya.
Bukan tanpa alasan KPK memiliki pengharapan demikian. Mereka sangat berkepentingan Nunun selalu dalam keadaan sehat dan prima untuk mengungkap tabir dan dalang utama kasus yang menderanya. "Mudah-mudahan bisa mengungkapkan untuk keadilan. Keadilan itu jangan sampai dia yang tidak berkepentingan, malah jadi diperiksa berlarut-larut. Itu kurang tepat," tandasnya.
Sedangkan Karo Humas KPK Johan Budi memastikan akan terus memantau perkembangan kesehatan tersangka Nunun Nurbaeti. Hingga kini KPK pun belum menyiapkan opini kedua terkait klaim dokter pribadi istri mantan Wakalpolri Adang Daradjatun ini.
"Kami terus memantau dia (Nunun), Kami sudah meminta observasi untuk penyakit yang sekarang ini ke RS Kramat Jati. Sedangkan second opinion akan kami lakukan jika dia (Nunun) saat diperiksa, mengatakan lupa-lupa. Tunggu saja nanti," tegas Johan.
Sementara itu, Kepala Rumah Sakit Polri, Brigjen Pol. Budi Siswanto menyatakan bahwa pihaknya selalu berkordinasi dengan KPK untuk memantau kondisi kesehatan Nunun Nurbaetie. "Tiap hari juga ada penyidik KPK," papar dia.
Menurut Budi pada waktu dirinya masuk ke dalam ruang rawat Nunun, penyidik KPK masih mendampingi tersangka Nunun. Aparat takkan mau melepas pantauannya sedikit pun atas tersangkanya itu. “Petugas KPK slelau ada dan memantau perkembangan Bu Nunun,” tandasnya.(tnc/spr)
|