JOMBANG (BeritaHUKUM.com)- Rencana DPR merenovasi toilet dengan anggaran sebesar Rp 2 miliar, ternyata sangat kontras dengan kondisi jamban (kakus) yang menjorok ke sungai. Jamban terbang atau jamban helikopter ini, masih banyak ditemukan dan dipergunakan sebagian besar masyarakat Indonesia. Termasuk pula oleh warga Desa Tambak Beras, Jombang, Jawa Timur.
Warga disekitar Tambak Beras, cukup mensyukuri dengan fasilitas seadanya yang mereka miliki, karena memang hanya itu yang bisa dimanfaatkan. Hal tersebut tentunya sangat kontradikstif dibandingkan dengan wakil mereka yang ada di DPR RI. Anggaran miliaran rupiah harus dikeluarkan untuk merenovasi toilet.
Bayangkan, hanya untuk toliet mereka saja, uang negara yang diperoleh dari pajak rakyat sebesar Rp 2 miliar, dikeluarkan untuk para anggota Dewan yang kerap malas bersidang itu. “Sebaiknya, anggaran renovasi toilet DPR tersebut ditinjau ulang dan dihitung lagi, agar lebih rasional,” kata mantan anggota DPR RI asal Fraksi PKB Rahman Ustman di Jombang, Kamis (5/1).
Menurut dia, rencana tersebut memang timpang dengan kondisi toilet atau jamban yang dimiliki sebagian besar masyarakat Indonesia. Berdasarkan pengalaman pribadinya, jika untuk ukuran 3x3 m, dengan biaya sebesar Rp 15 juta, sudah tergolong mewah. Apalagi jika lebih dari itu. “Yang jelas itu tergolong mahal dan perlu ditinjau ulang,” tandasnya.(sin/nas)
|