JAKARTA, Berita HUKUM - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menyatakan terus memberi dukungan kepada Novel Baswedan. Penyidik KPK itu merupakan saudara sepupu Anies Baswedan.
Dia mengungkapkan, keluarga besarnya menganggap kejadian yang dialami Novel adalah hal lumrah, sebagai risiko dari perjuangan dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.
"Dalam setiap perjuangan pasti ada masalah kayak begini?," ujar Anies usai memimpin upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional, di Kantor Kemendikbud, Jakarta Pusat, Sabtu (2/5).
Novel ditangkap Bareskrim Polri, Jumat 1 Mei dini hari. Ia ditangkap terkait kasus dugaan penganiayaan hingga menyebabkan korban jiwa saat menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Kota Bengkulu pada 2004.
Pascapenangkapan itu, Anies mengatakan, dia dan keluarga telah berkomunikasi dengan Novel. Anies sendiri terakhir bertemu Novel sebulan lalu.
"Kalau saya cuman bisa komentar sebagai sepupu Novel dan tentu kemarin komunikasi intensif dengan keluarga," ungkap Anies.
Menurut Anies, upaya Novel memberantas korupsi untuk melanjutkan perjuangan kakek mereka, AR Baswedan. Saat era penjajahan, sang kakek turut berjuang mempertahankan kemerdekaan RI.
"Saat ini kami hanya punya nama baik kok, orang tua kita turut bangun republik ini dan kita ingin jaga republik ini. Republik ini kaya raya, tapi karena korupsi jadi banyak masalah," beber Anies.
Novel Baswedan ditangkap penyidik Bareskirim Polri di kediamannya, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Penangkapan itu didasarkan pada status Novel yang telah menjadi tersangka sejak 1 Oktober 2012. Kepolisian menyangka Novel telah melakukan penganiayaan terhadap pencuri sarang burung walet ketika bertugas di Polrestra Bengkulu pada 2004.
Saat ini, Novel berada di Bengkulu untuk menjalani rekonstruksi. Namun disebutkan, rekonstruksi itu ditolak olen Novel Baswedan.(Ali/Sun/liputan6/bh/sya) |