FILIPINA, Berita HUKUM - Polisi di Filipina menduga sekitar 10 ribu orang kehilangan nyawa akibat sapuan topan terdahsyat dalam sejarah yang menimpa negeri itu, sejak Jumat (8/11). Salah satu badai Topan yang paling kuat di dunia dalam sejarah dari ruang angkasa.
Korban akibat topan Haiyan sejauh ini baru dikonfirmasi mencapai ratusan orang namun laporan-laporan terpisah dari berbagai daerah menyebut masing-masing kehilangan ribuan orang.
Polisi di Elmer Soria misalnya mengatakan pemerintah daerah di Pulau Leyte saja menduga korban di wilayah pulau itu mencapai 10.000 orang.
Ratusan ribuan jiwa lainnya terpaksa diungsikan.
Menteri Dalam Negeri Filipina Mar Roxas mengatakan skala upaya penyelamatan dan pemberian bantuannya akibat bencana ini sangat luar biasa besarnya.
Beberapa lokasi bencana dikabarkan bersisa menjadi kolam sampah dan lumpur serta reruntuhan bangunan.
Tecson Lim, pejabat kota Tacloban di timur laut Leyte, kepada kantor berita Associated Press mengatakan bahwa jumlah korban di wilayahnya saja "bisa mencapai 10.000 jiwa".
Menuju Hanoi
Topan Hiayan, dengan hantaman yang menurut para ilmuwan merupakan yang terbesar dalam sejarah, menyapu enam pulau di Filipina Tengah pada hari Jumat.
Kementrian Pertahanan AS menyatakan menyediakan bantuan angkutan udara dan laut untuk membantu operasi kemanusiaan setempat.
Menteri Pertahanan Chuck Hagel menyatakan mengirim sejumlah pesawat helikopter, pesawat biasa dan perlengkapan penyelamatan lainnya setelah diminta oleh pemerintah Filipina.
Kapten John Andrews, Wakil Dirjen Otoritas Penerbangan Sipil Filipina, mengatakan pada BBC bahwa ia sudah beberapa kali terbang rendah pasca bencana dan menyaksikan "kehancuran parah" di sejumlah daerah.
"Saya belum pernah lihat kerusakan separah ini," tambahanya.
"Di bandar udara, tak ada rangka bangunan tersisa, cuma dinding-dinding saja yang masih berdiri."
Berikutnya topan ganas ini diperkirakan akan melewati Vietnam, di mana puluhan ribuan orang juga sudah diungsikan.
Menurut Pusat Cuaca BBC, topan ini akan menghantam wilayah selatan Hanoi pada Senin (11/11) besok siang waktu setempat, namun kekuatannya sudah jauh berkurang dibanding besar sapuan di Filipina.
" Operasi penyelamatan sedang berlangsung. Kami berharap jumlah yang sangat tinggi kematian serta cedera," kata Menteri Dalam Negeri Mar Roxas setelah mengunjungi Tacloban , Sabtu. " Semua sistem , semua sisa kehidupan modern - komunikasi , listrik , air - semua turun Media sedang down , sehingga tidak ada cara untuk berkomunikasi dengan orang-orang dalam semacam massa dari jalan . . "(BBC/wtr/bhc/sya) |