Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Eksekutif    
Mahkamah Konstitusi
Arief Hidayat Terpilih Kembali Menjadi Hakim Konstitusi
2017-12-08 09:50:59
 

Pimpinan DPR bersama Hakim Mahkamah Konstitusi terpilih. Arief Hidayat (kedua dari kiri).(Foto: Odjie/od)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Arief Hidayat terpilih menjadi Hakim Mahkamah Konstitusi untuk masa jabatan 2018 - 2023. Persetujuan ini diberikan oleh DPR RI, usai Pimpinan Komisi III DPR RI menyampaikan hasil uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) pada Rapat Paripurna, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (7/12).

"Perkenankan kami menanyakan kepada sidang dewan yang terhormat, apakah laporan Pimpinan Komisi III DPR terhadap hasil uji kelayakan dan kepatutan terhadap calon Hakim Konstitusi tersebut, dapat disetujui?" tanya Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon kepada Anggota DPR yang hadir pada Rapat Paripurna. Palu pengesahan pun diketuk setelah terdengar jawaban 'setuju' dari seluruh Anggota Dewan.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Trimedya Panjaitan melaporkan proses seleksi calon Hakim Konstitusi dan hasil uji kelayakan dan kepatutan. Berdasarkan keputusan Rapat Internal Komisi III DPR tanggal 16 November 2017, disepakati mengundang Arief Hidayat untuk ditanyakan kesediaannya dicalonkan kembali menjadi Hakim Mahkamah Konstitusi untuk masa jabatan 2018-2023.

"Pada 20 November 2017, Komisi III DPR melaksanakan rapat pleno untuk menanyakan kembali kesediaan Arief Hidayat dicalonkan kembali menjadi Hakim Mahkamah Konstitusi, dan beliau menyampaikan kesediaannya untuk dicalonkan dan dipilih kembali menjadi Hakim Mahkamah Konstitusi untuk masa jabatan 2018-2023," papar Trimedya.

Selanjutnya, masih kata politisi F-PDI Perjuangan itu, berdasarkan hasil keputusan rapat pleno dimaksud, juga disepakati akan melakukan uji kelayakan dan kepatutan terhadap Arief Hidayat dalam bentuk panel dengan mengikutsertakan pakar atau ahli.

Kemudian, pada Rabu (06/12/2017), Komisi III DPR melaksanakan uji kelayakan dan kepatutan terhadap Arief Hidayat dalam bentuk panel dengan mengikutsertakan pakar atau ahli, diantaranya Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH, M.Hum, Prof. Dr. Syamsul Bachri, Dr. Maruarar Siahaan, SH, dan Dr. Hj. Hesti Armiwulan, SH, M.Hum.

Setelah uji kelayakan dan kepatutan selesai, Komisi III DPR memberikan waktu kepada tim pakar atau ahli untuk memberikan penilaian yang akan disampaikan kepada Komisi III DPR secara tertulis, sebagai bahan pertimbangan bagi Komisi III DPR dalam memberikan persetujuan. Selanjutnya Komisi III DPR mengadakan rapat pleno guna mendengarkan pendapat dan pandangan fraksi-fraksi terhadap pencalonan Arief Hidayat.

"Dari sepuluh fraksi yang hadir, sembilan fraksi menyetujui Arief Hidayat untuk dipilih kembali menjadi Hakim Mahkamah Konstitusi untuk masa jabatan 2018 - 2023, dan satu fraksi, yakni F-Gerindra, tidak memberikan pendapat. Sehingga berdasarkan pandangan fraksi-fraksi tersebut, Komisi III DPR menyetujui Arief Hidayat untuk dipilih kembali menjadi Hakim Konstitusi untuk masa jabatan 2018-2023," ungkap Trimedya.

Trimedya memastikan, pihaknya menyadari dan memahami bahwa seseorang Hakim Konstitusi adalah seorang negarawan yang menguasai konstitusi dan ketatanegaraan serta berkomitmen untuk melaksanakan dan mengawal kehidupan bernegara sesuai dengan koridor konstitusi.

Hakim Konstitusi juga harus memahami segala hal yang terkait dengan materi muatan konstitusi seperti cita-cita negara, struktur organisasi negara, serta hak asasi manusia dan hak konstitusional warga negara.

"Atas dasar tersebut, Komisi III DPR menyetujui untuk memilih Arief Hidayat menjadi Hakim Konstitusi untuk masa jabatan 2018-2023. Diharapkan calon Hakim Konstitusi Arief Hidayat mampu menjaga, meningkatkan citra dan wibawa Mahkamah Konsitusi sebagai lembaga pengawal konstitusi," harap politisi asal Dapil Sumatera Utara itu.(sf/sc/DPR/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Mahkamah Konstitusi
 
  Massa Aksi KaPK Datangi PTUN Jakarta, Minta Anwar Usman Tidak Didzalimi
  MKMK Berhentikan Anwar Usman dari Jabatan Ketua Mahkamah Konstitusi
  Sekjen MK Kupas Tuntas Sengketa Kewenangan Lembaga Negara
  Paripurna DPR RI Setujui RUU MK Menjadi Undang-Undang
  Tulisan Kaligrafi di Pintu Masuk Ruang Sidang MK Ini Bikin Merinding
 
ads1

  Berita Utama
Dasco Gerindra: Prabowo dan Megawati Tak Pernah Bermusuhan, Saya Saksinya

Pengadilan Tinggi Jakarta Menghukum Kembali Perusahaan Asuransi PT GEGII

Presidential Threshold Dihapus, Semua Parpol Berhak Usulkan Capres-Cawapres

Kombes Donald Simanjuntak Akhirnya Dipecat dari Polri Buntut Kasus DWP

 

ads2

  Berita Terkini
 
Diungkap Mintarsih Abdul Latief: Banyak Perusahaan Didirikan Purnomo Prawiro Sudah Bangkrut!

Dasco Gerindra: Prabowo dan Megawati Tak Pernah Bermusuhan, Saya Saksinya

Tiga Alasan Kenapa Klaim JRP Bangun Pagar Laut Dinilai tak Logis, dari Mana Duit Nelayan?

Jangan Lupakan Pesantren dan Madrasah Jadi Penerima Manfaat Program Makan Bergizi Gratis

Pemerintah Tarik Utang Rp 85,9 Triliun Lebih Awal untuk Biayai Anggaran 2025

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2