VIRGINIA, Berita HUKUM - Chrisy Bossie membangun bisnis e-commerce batu mulia senilai $100.000 per tahun dengan berbagi informasi produknya di halaman Facebook beberapa kali dalam seminggu.
“Diskon di Toko! Ada BANYAK kalung 36 inci baru, dengan harga rata-rata $15, tersedia dalam batu permata, lapis, turmalin semangka, hijau toska…Dapatkan semuanya di sini,” tulisnya dalam update status baru-baru ini di akun Facebook Earthegy, toko online milik Bossie. Ia menjalankan bisnisnya dari rumahnya di Kent Store, daerah pedesaan negara bagian Virginia, Amerika Serikat. Bossie juga mengunggah foto dan tautan ke produknya dengan harapan 70.000 penggemarnya di Facebook akan membagi post-nya ke teman mereka masing-masing di jejaring sosial tersebut.
Namun pemilik usaha kecil seperti Bossie dalam waktu dekat harus siap merasakan berkurangnya manfaat dari upaya pemasaran yang diunggah ke Facebook. Mulai pertengahan Januari nanti, jejaring sosial itu akan meningkatkan upaya menyaring materi promosi tak berbayar dalam news feed pengguna yang dituliskan wirausahawan sebagai update status.
Perubahan ini akan mempersulit wirausahawan seperti Bossie, yang telah menjalankan Earthegy selama empat tahun. Wirausahawan biasanya menjangkau konsumen di halaman Facebooknya lewat status pemasaran yang bukan iklan berbayar.
Toko yang menulis promosi gratis atau mendaur ulang konten dari iklan yang telah ada akan merasakan “distribusi yang berkurang secara signifikan,” tulis Facebook awal November saat mengumumkan perubahan aturannya.
Hasilnya bagi Bossie? “Jika saya tidak membayar untuk promosi post, hampir tak ada orang yang melihat post saya,” katanya. Kini, lebih dari 50% penjualan bisnisnya berasal dari post Facebook.
Lebih dari 80% perusahaan kecil yang memakai media sosial untuk mempromosikan usahanya mengaku Facebook adalah alat pemasaran utamanya. Ini diikuti oleh LinkedIn dan Twitter, menurut survei terhadap 2.292 usaha kecil di Amerika Serikat oleh Webs, divisi layanan digital Vistaprint. Tiga alasan utama pengusaha membangun halaman Facebook adalah untuk memperoleh konsumen baru, membuat jaringan pengikut, serta meningkatkan kesadaran brand, kata survei.
Dan Levy, wakil presiden usaha kecil untuk Facebook, mengatakan opsi iklan berbayar Facebook jadi lebih efektif baru-baru ini. Wirausahawan seharusnya memandang Facebook sebagai alat untuk “membantu mengembangkan bisnisnya, bukan solusi sosial tertentu untuk menjangkau lebih banyak pengguna atau membuat post jadi tersebar luas di Internet.”
Levy mengaku “punya banyak empati” terhadap pemilik usaha “yang merasakan evolusi” reduksi jangkauan organik atau organic reach. Namun ia mengatakan organic reach hanyalah salah satu keuntungan yang didapat perusahaan dari Facebook. Bulan lalu, tercatat lebih dari satu miliar kunjungan ke halaman-halaman Facebook secara langsung. “Memiliki halaman Facebook tempat Anda dapat ditemukan juga punya banyak nilai,” kata Levy. “Kami tidak ingin pengusaha mengeluarkan uang untuk kami, kecuali Facebook melakukan sesuatu yang spektakuler dalam membantu pengusaha mengembangkan bisnisnya.(indo.wsj/bhc/sya) |