SAMARINDA, Berita HUKUM - Menjelang memasuki tahun baru dan awal tahun baru 2016 rupanya Si Jago Merah tetap mengintai pemukiman di kota Tepian Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), sehingga membuat semua warga kota Samarinda sebagai ibu kota Provinsi Kaltim harus waspada, dengan musibah kecelakaan kebakaran yang tak mengenal apa rumah atau pemukiman penduduk yang kebanyakan terbuat dari kayu, maupun gedung bertingkat tetap menjadi incaran si jago merah, dan jika kita sebagai warga tidak waspada, maka semuanya akan menjadi arang.
Ditahun 2015 juga tak hentinya kebakaran terus saja melanda, dan memasuki pergantian tahun 2016 di hari Kamis tanggal 31 Desember 2015 sekitar pukul 04.05 Wita, hanya dalam waktu 30 menit si jago merah kembali mengamuk di kawasan padat penduduk Jl. Subulusalam Gg. Widodo I Samarinda, menghanguskan sedikitnya 6 bangunan yang kebanyakan terbuat dari kayu, akibatnya 7 Kepala Keluarga (KK) serta 26 jiwa harus kehilangan tempat tinggalnya.
Sementara, disaat warga menikmati liburan Tahun Baru 2016 pada, Jumat (1/1) sekitar pukul 17.00 Wita, si jago merah juga kembali meluluhlantahkan empat bangunan di Jl. Sultan Sulaiman RT 10, Sambutan, Kecamatan Samarinda Ilir, Kaltim. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, namun kerugian materiil diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda, Makmur Santoso mengatakan, kebakaran menghanguskan dua toko sembako dan dua rumah sewaan milik M Iriansyah Arbi (65), jelas Makmur.
“Penyebab kebakaran diduga berasal dari bensin eceran yang dijual toko sembako, ada juga tabung gas melon yang ikut terbakar tapi sumber api bukan disebabkan tabung gas yang meledak, warga sekitar tidak mendengar suara ledakan saat kebakaran,” ujar Makmur.
Sementara, pada hari Jumat (2/1) sekitar pukul 11.30 Wita hampir bersamaan di Kota Tepian Samarinda kembali dilanda dua lokasi kebakaran, yaitu di Jalan Kertak Anyar, Loa Bakung dan di Jalan Wijaya Keusuma, Kelurahan Air Putih, Samarinda.
Kebakaran di Loa Bakung menghanguskan dua rumah warga dan dua bangsalan yang diduga akibat korsleting listrik. Salah satunya dihuni oleh Nasri (50) dan Poniman (53) suaminya, keduanya tidak bisa menyelamatkan harta bendanya dan hanya dapat menatap dengan tangisan histeris melihat bangsalannya diamuk si jago merah.
"Hanya pakaian tidur yang melekat di badan yang berhasil diselamatkan, saya baru pulang dari rumah majikan untuk antar daun pesanan, tak tahunya pulang-pulang saya lihat api sudah besar dari bagian belakang rumah bangsal yang di bagian tengah,” ujar Nasri.
Sedangkan, dari pantauan pewarta BeritaHUKUM.com atas kebakaran yang terjadi di komplek Wijaya Kesuma, si jago merah menghanguskan sebagian belakang gedung yang baru dibangun, yang akan dijadikan kegiatan Loundry, dan asal api menurut pekerja yang ada di lokasi diduga dari korsleting llistrik.
Kasubag Humas Polresta Samarinda AKP. Agus Setyo mengatakan bahwa, kasus kebakaran beberapa tempat di Samarinda akan diselidiki Polsek masing-masing. "Laporan mengenai informasi kebakaran sudah ada, setelah situasinya tenang sejumlah saksi yang didata selanjutnya dimintai keterangan," jelas AKP Agus.(bh/gaj) |