Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Nusantara    
Banjir
BPPT Siap Memasang Radar Hujan di Tugu Monas
Wednesday 23 Jan 2013 02:56:08
 

BPPT Pasang Radar di Monas (Foto : ist)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - “Diprediksi curah hujan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) masih akan tinggi dalam 3 hari ke depan. Karena itu, warga di kawasan Jabodetabek, terutama di DKI Jakarta, harus waspada terhadap ancaman banjir hingga Jumat, 18 Januari 2013,” ungkap peneliti Meteorologi Tropis dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Tri Handoko Seto, Selasa (15/01).

Menurut Tri, curah hujan harian rata-rata wilayah di Jabodetabek hingga Jumat (18/01) diperkirakan masih akan berkisar antara 30-40 mm per hari. “Bandingkan dengan curah hujan bulanan untuk Januari dan Februari yang berkisar 300-400 mm per bulan," jelasnya.
Dalam kondisi tanah di kawasan Jabodetabek yang sudah jenuh seperti saat ini, maka hujan yang turun ke permukaan tanah akan dengan segera dan dengan porsi yang besar menjadi aliran yang berkontribusi menambah genangan.

"Oleh karena itu, kewaspadaan perlu ditingkatkan baik oleh masyarakat maupun instansi pemerintah. Peringatan dini banjir harus terus dimutakhirkan dan disampaikan ke masyarakat dengan bantuan media baik cetak maupun elektronik bahkan media sosial yang relatif cepat dan selalu termutakhirkan," imbaunya.

Tadi malam warga Jakarta bersiaga menghadapi banjir kiriman karena tinggi air di bendung katulampa pada pukul 07.30 WIB mencapai 210 centimeter, siaga I. Meski saat ini, Katulampa turun menjadi siaga III tapi potensi banjir tetap tinggi karena di wilayah Bogor masih terjadi hujan.

Berkaitan dengan persoalan banjir di Jakarta, sebenarnya sejumlah kajian untuk mengatasinya sudah dilakukan pemerintah provinsi DKI Jakarta dengan para ahli. Sayangnya beragam kajian termasuk pembangunan infrastruktur Banjir Kanal Barat dan Banjir Kanal Timur mengatasi luapan air sungai belum bisa maksimal tekan jumlah titik banjir.

Karena itu pada musim penghujan tahun ini Pemprov DKI Jakarta bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menerapkan teknologi modifikasi cuaca. Teknologi ini memanfaatkan radar hujan dipadu dengan teknologi hujan buatan untuk mengurangi debit air hujan di Ibu kota.

Direktur Pusat Teknologi Lahan Wilayah dan Mitigasi Bencana (PTLWB) BPPT, Isman Justanto mengatakan bahwa pihaknya telah bekerjasama dengan BNPB. Dengan melihat potensi banjir Jakarta cukup besar maka berinisiatif untuk melakukan pemasangan radar di Monas.

“Bekerjasama dengan BNPB, kami berupaya untuk mengatasi banjir dengan mengurangi curah hujan di Jakarta. Rencananya Radar Hujan akan segera dipasang di Monas hari ini,” katanya.
Dipilihnya Tugu Monas sebagai tempat pasang radar karena lokasinya strategis. Cara kerja teknologi ini memanfaatkan radar yang menjangkau hingga 150 Kilometer untuk menerima informasi pergerakan awan. Jika ada awan yang berpotensi hujan besar masuk ke langit Jakarta, maka BPPT segera menurunkan hujan diluar Jakarta dengan teknologi hujan buatan.

“Jadi hujan sebelum masuk Jakarta kita turunkan misalnya di daerah laut dengan menaburkan garam menggunakan pesawat terbang, tapi kalau sudah terlanjur masuk Jakarta, maka curah hujan akan kami pecah,” imbuh Isman.

Ada tiga cara membuat hujan buatan dengan model flash, liquid dan powder semuanya manual dengan pesawat terbang. Modifikasi cuaca ini nyaris 100 persen manjur karena sudah terbukti di sejumlah tempat. Biasanya dipakai untuk mengisi air waduk di seluruh Indonesia, menanggulangi kebakaran hutan, maupun event Pekan Olahraga Nasional (PON) di Riau dan Sea Games di Palembang.

Isman menambahkan, sejauh ini BPPT memiliki dua unit radar hujan, harga per unitnya Rp20 miliar. Satu unit telah dipasang di Serpong Tangerang dan satu lagi bekerja mobile yang dalam waktu dekat akan ditancapkan di Monas. bhc/(hms/rat)



 
   Berita Terkait > Banjir
 
  Ini Jurus Aman Mobil Manual dan Matik Bisa Terjang Banjir
  Anggota DPR Soroti Bencana Banjir di Kaltim
  Kalimantan Banjir Besar, Andi Akmal : Regulasinya Kurang Dukung Penjagaan Lingkungan
  Tinjau Penanganan Banjir, Khoirudin Apresiasi Kinerja Gubernur Anies dan Kader-Kader PKS
  Data BPBD: Jumlah RW Tergenang Banjir DKI Lebih Rendah Dibanding Tahun 2015
 
ads1

  Berita Utama
Pengadilan Tinggi Jakarta Menghukum Kembali Perusahaan Asuransi PT GEGII

Presidential Threshold Dihapus, Semua Parpol Berhak Usulkan Capres-Cawapres

Kombes Donald Simanjuntak Akhirnya Dipecat dari Polri Buntut Kasus DWP

Desak DPR Bela Hak Konsumen, Korban Meikarta Tetap Gelar Aksi Meski Diguyur Hujan

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jangan Lupakan Pesantren dan Madrasah Jadi Penerima Manfaat Program Makan Bergizi Gratis

Pemerintah Tarik Utang Rp 85,9 Triliun Lebih Awal untuk Biayai Anggaran 2025

DPR dan Pemerintah Sepakat BPIH 2025 Sebesar Rp 89,4 Juta, Turun Dibandingkan 2024

Kabar Terkini Sengketa Kepemilikan Akun Lambe Turah

Pengadilan Tinggi Jakarta Menghukum Kembali Perusahaan Asuransi PT GEGII

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2