SAMARINDA, Berita HUKUM - Tahun ini Markas Besar Kepolisian Indonesia (Mabes Polri) kembali menyeleksi anggota kepolisian dari seluruh Indonesia yang akan membawah misi pedamaian dunia di bawah payung Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) yang untuk di tempatkan sebagai di beberapa negara konflik sebagai Police Adviser, salah satunya BRIGPOL H. Andi Sutanto, SPd, MPd dari Polres Samarinda Kalimantan Timur (Kaltim).
Kapolresta Samarinda Kombes Pol Antonius Wisnu Sutirta, yang di konfirmasi BeritaHUKUM.com di kontornya Jl. Slamet Riyadi, Jumat (30/11) lalu membenarkan adanya anggotanya yang lulus dan akan di berangkatkan sebagai misi perdamaian di bawah payung PBB.
"Benar ada anggota kita yang akan betangkat namun berangkatnya namun betangkatnya kapan dapat dikonfirmasi langsung kepada yang bersangkutan Andi Sutanto bagian Sumda," ujar Kapolres.
BRIGPOL Andi Sutanto, dikonfirmasi pewarta di ruang kerjanya Senin (2/12) siang, mengatakan dirinya kali ini merupakan periode ke -3 dalam misi ke- 2, sebagai kontingen Indonesia di bawah payung PBB dalam misi perdamaian pada bebetmrapa negara konflik berdasarkan rekonendasi PBB, ujar Andi.
Untuk Kaltim kali ini Polda Kaltim mengirimkan 7 anggotanya namun, setelah di seleksi oleh Mabes Polri hanya 5 yang dinyatakan lulus, yaitu Kadin Gegana Kompol Bambang, Wakapolres Tarakan Kompol Very, KBO Intel IPTU Diyah, serta Olirsta Ageng dari Danki Bromob Tarakan serta BRIGPOL Andi Sutanto sendiri selaku Ps. Paur Kes Bag Sumda Polres Samarinda, jelas Andi Sutanto.
Andi yang panggilan akrab dari Andi Sutanto yang periode pertama dan sebagai LO Kontongen Indonesia yang di tempatkan di Sudan Utara selama satu tahun 2010 - 2011 tersebut memaparkan bahwa yang dibutuhkan PBB kali ini merekomendasikan di beberapa negara konflik yaitu, Haiti di Amerika Selatan, Sudan Utara, Sudan Selatan dan Somalia, namun di negara mana yang akan di tempatkan masih menunggu konfirmasi dari PBB, jelas Andi.
Disana selain bidang pendidikan dan latihan juga sebagai Polisi masyarakat, disamping itu juga melakukan patroli di wilayah pengungsian yang dikawal pasukan PBB,
"karena saya diberangkatkan bukan sebagai pasukan tapi sebagai Police Of Paicet atau Polisi Penasehat, jadi tugas sesuai keahlian saya yaitu diklat dan polmas juga tentang manajemen TKP tentang DVI," ujar Andi.
Andi juga menambahkan bahwa yang dibutuhkan PBB dalam misi ke daerah konflik mempunyai keahlian khusus, yaitu keahlian dalam investigasi, keahlian inteljen dan kepolisian masyarakat, pelatihan, perlindungan anak, lalulintas, logistik serta sarana dan prasana.
Mengemban tugas negara sebagai misi perdamaian dunia dibawah payung PBB merupakan kebanggaan tersendiri dan bisa bertemu dengan teman-teman Polisi maupun Militer, dari berbagai negara di dunia bisa berbagi pengelaman namun, seperti misi yang terdahulu rasa kangen karena jauh dari keluarga, disamping itu suhu disana juga ekstrim hingga 51 derajat dan dinginnya juga sampai 0 derajat, tapi Polri sudah siapkan perlengkapan yang memadai, jelas Andi.
"Sukanya bisa bertemu dengan teman-teman baik polisi dan militer dari seluruh negara bisa berbagi pengelaman namun, dukanya yang pasti jauh dari keluarga," ungkap Andi, seorang pria yang masih mudah yang baru memiliki seorang anak, selalu ramah dengan senyum khasnya baik diantara atasan, teman maupun rekan kerjanya tersebut.(bhc/gaj) |