Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Nusantara    
Islam
Bachtiar Nashir: Umat Islam Jangan Mau Dipecah-Belah
2017-01-31 03:53:44
 

Bachtiar Nasir, dalam acara Pengajian "Kajian Pencerah dan Grand Launching Maidah cake and Bakery" bertempat di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya.(Foto: Istimewa)
 
SURABAYA, Berita HUKUM - Bachtiar Nasir, Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah meminta Umat Islam untuk tidak mau dipecah-belah atau dibenturkan dengan pihak lain.

Bachtiar menilai belakangan ini ada upaya dari oknum-oknum tertentu membenturkan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) serta Umat Islam dengan salah satu partai politik, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

"Umat Islam terutama Muhammadiyah jangan mudah dipecah oleh pihak manapun. Jangan Mau dibenturkan dengan pihak manapun," ujar Bachtiar, Sabtu (28/1) dalam acara Pengajian "Kajian Pencerah dan Grand Launching Maidah cake and Bakery" bertempat di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya.

Kekuatan historis hubungan antara NU dan Muhammadiyah menurut Bachtiar sangat kuat. "NU ini adalah saudara dekat Muhammadiyah di dunia dan Insya Allah di akhirat, kami gak mau kita dibenturkan-benturkan dengan saudara dekat kami," tegasnya.

Ia juga menambahkan, bahwa akan jadi berbahaya jika ada yang membenturkan antara PDIP dan umat Islam.

"Saya tidak rela itu terjadi. Jangan sampai PDIP dan Umat Islam digosok dan dibenturkan karena yang akan rugi nantinya adalah umat Islam dan PDIP sendiri," ujarnya.

Bachtiar mengajak umat Islam untuk menjaga perdamaian dan kesatuan bersama aparat yang ada. "Jangan sampai ada kesalahpahaman kecil yang diletup-letupkan sehingga jadi besar," imbaunya.

Bachtiar juga berharap umat Islam yang selama ini bagus dalam membangun Surabaya bisa meningkatkan hal tersebut sehingga dapat tercipta Kota Surabaya yang lebih baik lagi.

"Indonesia adalah negara dengan kedaulatannya di tangan rakyat bukan di tangan orang-orang tertentu terutama yang ingin memecah belah kita semua," pungkasnya.

Ia pun mengajak umat Islam untuk kembali membeli barang dari toko-toko dan pasar-pasar tradisional demi kembali berdaulatnya ekonomi kerakyatan.(dzar/muhammadiyah/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Islam
 
  Sejarah Kuil Rama di Ayodhya Dibangun Setelah Umat Hindu Merobohkan Masjid Berusia 500 Tahun
  Forum Umat Islam Bersatu Laporkan Zulkifli Hasan ke Bareskrim Polri
  Pembakaran Al Quran di Swedia, Legislator Ingatkan: Ini Bisa Melukai Hati Umat Islam Sedunia
  LDII Sebut Muhammadiyah Kakak Tertua
  Haedar : Amaliyah Islam Membawa Kemajuan dan Melahirkan Madinah Al Munawaroh
 
ads1

  Berita Utama
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

 

ads2

  Berita Terkini
 
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2