MEDAN, Berita HUKUM - Baharuddin Saputra disahkan sebagai Ketua Umum Dewan Kesenian Medan (DKM) dalam rapat Forum Peduli DKM yang berlangsung Sabtu sore ( 23/3) di Ruang Pameran Taman Budaya Medan. Rapat yang dihadiri sekitar 25 Seniman Medan dari berbagai cabang seni, berlangsung lancar penuh kekeluargaan.

Tampak hadir Tokoh Teater Sumut D Rivai Harahap, Idris Pasaribu , H Amsyal dan Sastrawan Wirja Taufan, Fuad Erdansyah dan sejumlah Seniman tua dan muda lainnya.

“Kalau memang sudah tak ada yang mau peduli dengan Dewan Kesenian Medan, saya mendukung forum ini untuk membentuk kepengurusan DKM yang baru. Memang tidak gampang ngurusin seniman, harus ada orang yang berani tampil menjadi pemimpinnya. Jadi Ketua DKM tidak harus orang kaya harta, tapi orang yang bisa diterima kehadiran oleh semua kalangan, baik birokrat dan komunitas seni yang ada,” ujar D Rivai Harahap dalam rapat tersebut.

Ditambahkan, sejarah mencatat keberanian sosok Jose Rizal Firdaus memimpin DKM dan DKSU membuktikan dia berhasil. Sekarang sosok Baharuddin Saputra yang berani mengajukan diri sebagai Ketua DKM harus didukung, sebab yang lain mau tapi malu malu dan tidak berani mempelopori farum seperti ini.

Satelah MSM Berlalu Sebulan

Pasca berlangsungnya Musyawarah Seniman Medan (MSM) pada 25-27 Februari 2013 yang lalu, sampai hari ini seniman menunggu kapan digelar Musyawarah pemilihan Pengurus dan Ketua DKM. Walau MSM menghasilkan 13 butir rekomendasi dan membentuk Pokja atau Panitia Muspil, namun kenyataan Panitia MSM belum menyerahkan hasilnya ke Walikota Medan. Padahal waktu yang disepakati sebulan setelah berakhir MSM akan diadakan Muspil.

Forum peduli DKM yang dipelopori oleh Baharuddin Saputra yang dikenal dengan nama samaran Bahar Adexinal, melakukan gerakan membentuk pengurus Dewan Kesenian Medan dan segera menyerahkan ke Walikota Medan untuk dikukuhkan.

“Bapak Walikota mengira MSM dapat menghasil Pengurus dan Ketua DKM yang baru. Beliau kecewa MSM yang berlangsung selama 3 hari dan diberi bantuan dana Rp 50 juta, hanya menggasilkan rumursan rekomandasi dan membentuk panitia lagi. Karenanya saya dan teman teman lewat Forum Peduli DKM, bertindak menyelamatkan kebijakan dan harapan Walikota Medan,” ujar Bahar kepada Wartawan di Taman Budaya Sumatera Utara.

Lebih jauh disebutkan, setidaknya sampai Senin malam (25/2) setelah siangnya membuka secara resmi MSM, image dibenak Walikota Medan Drs H Rahudman Harahap MM musyawarah tersebut akan memilih pengurus dan Ketua DKM yang baru. Beliau mengungkapkan hal itu ketika ketemu Bahar di Grand Elite Hotel malam harinya saat menghadiri uji publik Calon Gubsu yang ditayangkan secara langsung oleh salah satu stasiun TV swasta.

Meskipun ketika itu Bahar sudah jelaskan bahwa dalam agenda acara MSM tidak ada pemilihan pengurus dan Ketua DKM, tapi Walikota minta harus bisa diagendakan agar jelas hasilnya. Namun ketika hal itu disampaikan kepada Arie F Batubara dan Jaya Arjuna selaku Panitia, mereka tidak ada yang menanggapinya.

Bentuk DKM Baru

Langkah selanjutnya Sabtu (23/2) pukul 15:00 WIB di Taman Budaya Sumatera Utara seniman Medan diundang bertemu dan menyepakati pembentukan Pengurus DKM yang baru. Hal ini merupakan upaya penyelamatan keberadaan Dewan Kesenian Medan. Forum juga lewat media mengundang pihak Pemko dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan.

Lebih jauh sebagai jawaban secara Moral atas apresiasi yang sudah bapak Walikota Medan berikan kepada Seniman dengan memberikan Dana Rp 50.000.000 kepada Panitia Musyawarah Seniman Medan (MSM), dengan harapan terbentuk Pengurus DKM yang baru, namun kenyataannya MSM hanya menghasilkan 13 butir rekomendasi dan membentuk Panita Musyawarah Pemilihan DKM yang dilepas untuk mencari dana sendiri dan diberi limit waktu sebulan bekerja setelah usai MSM.

Bahar menegaskan, meskipun panitia MSM dibentuk atas kesepakatan beberapa seniman bukan berdasarkan SK Walikota, tapi secara moral Jaya Arjuna dan kawan kawan harus mempertangungjawabkannya kepada Walikota Medan terkait penggunaan dana bantuan tersebut, dan hasil musyawarah.

“Kita sangat bangga seniman bisa meluangkan waktu bermusyawarah selama tiga hari, mereka iklhas meninggalkan pekerjaannya untuk bermufakat dan menghasilkan rumusan rekomendasi. Nah kalau harus mengumpulkannya untuk musyawarah lagi memilih Pengurus dan Ketua DKM, tentu memperlukan waktu dan dana yang tidak sedikit. Untuk itu Forum Peduli DKM kita bentuk untuk langsung menetapkan kepengurusan dan Ketua DKM yang baru”. Ujar Bahar.

Pengurus Baru

Adapun susunan Pengurus Dewan Ksenian Medan yang baru priode tahun 2013-2018, hasil Rapat terbuka Forum Peduli DKM, sebagai berikut:

-Pelindung: Walikota Medan, Wakil Walikota Medan
-Pembina: Kabid Budpar Medan
-Penasehat: H Jose Rizal Firdaus, Anita CH Daryatmo, D Rivai Harahap, Mihar Harahap , dan Ali Yusran Datuk Majoindo

-Ketua Umum: Baharuddin Saputra
-Ketua – I: Ardhi Country
-Ketua – II: Mangatas Pasaribu
-Ketua - II: Irma Karyono
-Sekretaris: Nasib TS
-Wakil Sekretaris: Wirja Taufan
-Bendahar: Ayub Badrin
-Wakil bendahara: Johnny Siahaan

Bidang- Bidang:
-Bidang Organisasi: Manchu , Afrion, Adi Halimudin Hutagalung, Dayon Arora dan Iwan Amry
-Bid Pengembangan SDM: Irwansyah Harahap, dr. Daniel Irawan, Raudah jambak, dan Zulkarnain Siregar
-Bidang Kegiatan/produksi: Dilinar Adlin, Fuad Erdansyah , Poltak Sinaga, Yono USU dan Imran Pasaribu
-Bidang Infokom: Diurnanta, Yulhasni, Jones Gultom, dan Ardhani
-Bidang Advokasi/Hukum: Ys Rat, SH dan Indra Taruna

Komite:
-Seni Teater: Agus Susilo, Yusrianto, Andi Mukli, Surya Sten.
-Seni Rupa: Winarto Kartupat, Hendri Batubara, dan Togu Sinambela.
-Seni Musik: Muklis Hasbullah, Hendrik Perangin angin, Rubino, Samsidi, dan Sofian Loren.
-Seni Tari: Sahbilal, Rizal, Sahrina Lubis , dan Ramah Cibud.
-Seni Multi Media/Sinematografi: Onet Adhitia Rizlan. Ayat Pradipta , Abdul Aziz lubis , Hendri Medan , Shaut Hutabarat, dan Syafrizal FZ.
-Seni Sastra: Embar T Nugroho, Juherdi Chan, Yunus Rangkuti dan Afrizal
-Seni Suara: Adi Herboy, Iskandar Sembiring, dan Relywati Purba.(rls/bhc/sya)