GORONTALO, Berita HUKUM - Badan Koordinasi Penyuluh (Bakorluh) Provinsi Gorontalo berkomitmen untuk meningkatkan program penyuluhan pertanian (pertanian, perikanan, perkebunan dan kehutanan) di tahun anggaran 2014. Sebagaimana diungkapkan oleh Kepala Bakorluh Dr. Alwaris Nggole saat menggelar rapat awal tahun bersama Sekretaris Daerah Prof.Dr. Winarni Monoarfa didampingi Kadis Keuangan dan Aset Daerah Huzairin Roham, Rabu (8/1).
Menurut Alwaris, tahun 2013 kemarin Bakorluh sukses menggelar program 1 Desa 1 penyuluh dan 1 demontration plot (demplot). Program ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas petani dengan mencontoh Demplot yang dirintis oleh penyuluh ditiap desa. Meski begitu, diakuinya keterbatasan penyuluh baik di provinsi maupun kabupaten kota masih sangat terbatas.
Menindaklanjuti program tersebut, Bakorluh berencana memulai program fasilitasi pasar tani. Pasar ini diprogramkan untuk menciptakan dan menemukan pangsa pasar yang tepat untuk hasil pertanian yang ada.
“Tahun 2014 ini kita berkomitmen untuk menfasilitasi pasar tani. Selama ini hasil pertanian belum terpasarkan dengan baik akibatnya para petani malas membuka lahan tidur dan menanam holtikultura. Kita akan bekerjasama dengan pemuda tani untuk merealisasikan program tersebut,” terangnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Winarni Monoarfa menekankan tentang penajaman program Bakorluh di tahun anggaran baru. Sekda meingatkan bahwa sektor pertanian masih menjadi andalan pemerintah provinsi sebagai penyumbang PDRB tertinggi sebesar 28%. Di sisi lain, para pekerja di bidang pertanian mengalami penurunan. Hal ini diharapkan dapat disikapi oleh penyuluh sebagai sebuah tantangan untuk meningkatkan keterampilan dan keinginan masyarakat di bidang pertanian. “Bakorluh menjadi ujung tombak pelaksanaan program pertanian. Maksimalkan peran penyuluh pertanian untuk melakukan transfer ilmu dan teknologi pertanian. Suksesnya program Bakorluh akan memacu tercapainya indikator pembangunan yang telah ditetapkan melalui RPJMD 2012-2017,” tuturnya.
Lebih lanjut Sekda menjelaskan, saat ini potensi pertanian Gorontalo masih sangat besar dengan luas lahan kering yang belum diolah lebih kurang 90.080 hektar. Ia memastikan pemerintah di bawah Kepemimpinan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie dan Wakil Gubernur Idris Rahim berkomitmen untuk meningkatkan produksi pertanian melalui berbagai bantuan dan program pembangunan(bhc/shs) |