JAKARTA, Berita HUKUM - Badan Koordinasi Nasional Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB-HMI) dalam Acara Diskusi dan Konferensi Pers "Islam Yes Makar No!", yang meminta kepada semua pihak khususnya para Kader dan segenap stakeholder bangsa ini, agar menyuguhkan permainan politik yang sejuk dan santun, agar tidak menimbulkan kegaduhan di tengah-tengah masyarakat terkait pada kasus pidana dugaan penistaan agama dengan tersangka Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok. Diskusi di gelar di Tjikini Lima Cafe and Resto Jalan Cikini I no.5 Jakarta, Senin (28/11).
Direktur Umum Bakornas LAPENMI PB-HMI Nur Cholis mengatakan, kader HMI sejak masa kemerdekaan hingga kini, dikenal sebagai kader umat dan bangsa yang menjadikan intelektualitas dan spiritualitas sebagai dasar bertindak, bertutur dan bersikap.
"Sebab, bagi kami hukum adalah panglima. Penyelesaian sebuah permasalahan dengan cara-cara anarkis, bar-bar akan mengganggu ketertiban umum, selain tidak sesuai dengan kepribadian bangsa juga tidak mencerminkan nilai-nilai keIslaman yang rahmatan lil' alamin," kata M. Nur Cholis dalam keterangan persnya terkait dinamika politik nasional saat ini yang sedang memanas.
Di tempat yang sama, Direktur Umum Bakornas M. Shofa As-Syadzii juga mengungkapkan hal yang senada bahwa LAPMI PB-HMI menyatakan Bakorbas PB-HMI tetap akan fokus dalam mengawal penegakkan dan proses hukum kasus Pidana yang telah berjalan terhadap kasus penistaan agama Islam dan tanpa ada kegaduhan yang dapat mengancam keutuhan NKRI.
"Kami Bakornas PB-HMI berharap kepada segenap warga bangsa Indonesia untuk tidak menyebarkan berita-berita hoax dan bersifat Provokatif yang disebar melalui media sosial yang nantinya akan mengancam keutuhan NKRI dan demokrasi yang telah diraih lewat gerakan reformasi1998.Dan kami tetap akan fokus mengawal proses hukum yang sedang berjalan dan mengawal penegakkan hukum di Indonesia", tegas M. ShofaAs-Syadzii.(bh/yun) |