DENPASAR (BeritaHUKUM.com) – Gempa berkekuatan 6,8 Skala Richter (SR) mengguncang Nusa Dua, Bali, Kamis, (13/10) pukul 10.16 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan gempa berada pada lokasi 9,89 LS, 114.53 BT (143 km Barat Daya) Nusa Dua Bali. Gempa ini berkedalaman 10 km.
Gempa ini tak hanya dirasakan warga Bali. Guncangan juga dirasakan di wilayah sekitarnya, seperti di Jawa Timur dan Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Beberapa daerah sekitar turut merasakannya. Warga Bali sendiri, kini tak berani berada di dalam rumah atau gedung. Untuk sementara mereka memilih untuk berada di tempat-tempat terbuka, karena khawatir gempa susulan.
Benar saja, selang hampir lima jam kemudian, gempa susulan kembali mengguncang pulau wisata itu. Kali ini gempa berkekuatan 5,6 Skala Richter (SR) pada pukul 14:52 WIB. Kali ini pusat gempa berada pada lokasi 9,76 LS, 114,53 BT (131 km Barat Daya) Nusa Dua Bali, dengan kedalaman 10 km. Gempa susulan kemungkinan masih akan terjadi, masyarakat pun diminta bersikap waspada.
Berdasarkan informasi Sekretaris Bakesbang Linmas Provinsi Bali, Made Sukadana, korban luka-luka akibat gempa berkekuatan 6,8 pada skala Richter (SR) mencapai 49 orang. Mereka sudah dilarikan ke RS Sanglah untuk mendapatkan pertolongan. Korban luka-luka itu, sebagian besar tertimpa genting saat berlari menyelamatkan diri dari rumah, gedung sekolah, perkantoran dan lainnya. “Korban luka sebagian besar adalah murid-murid sekolah,” jelas dia.
Di wilayah Sanur, juga terdapat sejumlah rumah warga yang bagian dindingnya roboh. Begitu pula dengan genting-gentingmya berjatuhan. Ada juga pura yang candinya mengalami keretakan. Ujung candi bentar di gedung DPRD Bali juga dilaporkan runtuh. "Kami terus melakukan pemantauan atas korban serta kerusakan gedung,” ungkap Sukadana.
Sementara dari Jakarta dilaporkan, Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan BNPB Daerah dan Pemprov Bali serta Pemkab/Pemkot setempat terkait gempa bumi tersebut. "Hingga kini, kami belum mendapatkan laporan lebih lanjut, setiap perkembangannya akan kami sampaikan kepada masyarakat," katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri meminta pemerintah untuk segera menanggani gempa Bali. Terlebih banyak tempat yang dikabarkan mengalami kerusakan akibat gempa. "Ini tentunya harus segera dilakukan penanganan secara cepat karena Bali merupakan salah satu tempat pariwisata," ujarnya.
Mantan Presiden ini mengaku prihatin dengan kejadian ini. Selain itu Mega juga telah meminta kepada partai PDIP, agar bisa mengerahkan anggotanya untuk meninjau lokasi seperti apa kerusakannya. "Baru juga saya instruksikan bagaimana satgas kami untuk melihat sampai seberapa jauh kerusakannya," ucapnya
Selain itu Megawati mengatakan Indonesia harus belajar melakukan antisipasi. Apalagi, Indonesia berada di jalur gempa, sehingga harus sigap mempersiapkan dan menanggulangi hal ini. "Jadi kita tidak bisa hanya berbicara di atas. Harus juga bisa memperhitungkan apa yang bakal terjadi dari apa yang ada di bawah," tandas mantan Presiden RI tersebut.(dbs/gre/sut/biz)
|