JAKARTA, Berita HUKUM - Terkait dengan pemeriksaan yang sedang dilakukan oleh penyidik KPK terhadap Irjen Djoko Susilo saat ini, Kamis (5/10), pewarta BeritaHUKUM.com meminta Prof. Dr. Bambang Widodo Umar sebagai pengamat kepolisian, untuk memberikan tangapan mengenai perkembangan kasus Simulator SIM di KPK.
Bambang mengatakan,"Kehadiran Irjen Djoko hari ini sangat baik, artinya tidak membingungkan masyarakat Lagi. Dengan tindakan yang sepertinya mau menghindar dari pemeriksaan, dan bila tindakan ini dilakukan dengan terus - menerus, maka ini akan menciderai diri Djoko Susilo sendiri sebagai seorang petinggi Polri, bahkan merusak citra institusi Polri itu sendiri", ujarnya.
Ditambahkannya, "kita menghargai benar Djoko Susilo, keterlibatannya dalam kasus Simulator SIM ini, meskipun KPK telah menetapkanstatusnya sebagai tersangka. Saya pribadi berharap kepada KPK, agar jangan sampai ada tebang pilih dalam kasus ini", tambahnya.
"Saya meminta kepada KPK, agar benar - benar secara detail dalam pemeriksaan kasus ini, apalagi ada ditemukannya dokumen yang kabarnya ada tanda tangan dari kapolri. Ini sebenarnya yang menjadi tanda tanya besar", katanya.
Ketika ditanya oleh pewarta BeritaHUKUM.com tentang rutan mana yang baik untuk tersangaka kasus simulator SIM ini, Bambang menjawab, "Tujuan rutan itu untuk mengisolasi terdakwa dari dunia luar, agar tidak ada campur tangan lain selain dari keluarga dan tim penasehat hukumnya. Kita tahu rutan brimob polri itu sudah pernah ada masalah disana, dan saya pribadi meminta baiknya di Rutan KPK atau rutan Guntur milik TNI saja", pungkasnya.(bhc/put) |