SAMARINDA, Berita HUKUM - Hujan dengan intentitas cukup tinggi berapa hari belakangan menimbulkan dampak banjir di Kota Samarinda hari ini, Kamis (6/4) yang meluas dan semakin tinggi hingga menggenangi sudut-sudut kota, bahkan jalan protokol seperti Jl. Soetomo, Jl. M Yamin Simpang Lembuseana, Jl. Ruhui Rahayu, Jl Ahmad Yani I dan II juga Jl Gatot Subroto.
"Blok C Perumahan Bengkuring ketinggian air mencapai 1,5 meter dan banyak warga yang mengungsi sedangkan di Blok D yang datarannya agak tinggi, di jalananan terendam kisaran 60 cm, dan dalam rumah warga juga terendam hingga 25 cm," ujar Wiwid warga Bengkuring pada, Kamis (6/4).
Sementara, Rabu kemarin ketinggian air di dalam rumah Wiwid masih setinggi sekitar 20 cm, namun mulai siang ini naik menjadi 25 centi meter.
Banjir meluas ke Perumahan Griya Mukti, kawasan Gunung Lingai, kawasan Ahmad Yani II meliputi Jalan Pemuda I, Pemuda II, Pemuda III, Pemuda IV. Kemudian Jalan Kesehatan, Jalan Gelatik, Jalan Letjen Sutoyo, Jalan Gelatik, Jalan Ahmad Yani I (Cenderawadi) Jalan Dr Soetomo Gg 8 tembus Gg 2 Jl Ruhui Rahayu ketinggian air mencapai 80 cm yang membuat anak-anak ramai berenang di area banjir, juga terutama yang dekat dengan bantaran Sungai Karang Mumus Jl. Dr Soetomo, Gg 7, Gg 6 yang akibatnya kabanyakan kendaraan roda dua tidak bisa melintas atau mendorong motornya.
Sedangkan, seorang warga Gunung Lingai yang diketahui bernama Ummi Lina mengatakan bahwa diwilayah Gunung Lingai airnya banjir mencapai 1 hingga 1,5 meter akibat dirinya dengan keluarga sementara mengungsi. Hal tersebut dibenarkan oleh Lurah Gunung Lingai, Syarifuddin yang mengatakan air setinggi sampai 1,5 meter menutupi RT 5, 6 dan RT 7 dengan total rumah yang terendam di Gunung Lingai sekitar 1.000 rumah.
Hal yang sama juga dengan warga jalan Ruhui Rahayu Gg 2, Nissa Nayla mengatakan bahwa, banjir yang disertai naiknya sungai Karang Mumus membuat rumah tempat tinggal mereka dan keluarga serta saudaranya terendam banjir hingga masuk setinggi 25 cm, sehingga dirinya dan keluarganya mengungsi ke rumah orang tuanya yang agak tinggi hingga tidak terendam banjir.
"Genangan banjir disertai air pasang, sehingga rumah saya juga terendam hingga didalam rumah airnya naik hingga 25 cm, jadi kami sementara mengungsi kerumah otang tua dulu, kebetulan rumah ibu agak tinggi sehingga tidak terendam banjir," ujar Nissa Nayla.
Pantauan pewarta BeritaHUKUM.com pada pagi hari Kamis (6/4) banjir juga menggenangi RSU AW Syahrani Samarinda serta terlihat menggenangi Bandara Temindung Samarinda.(bh/gaj) |