JAKARTA, Berita HUKUM - Stabilnya cuaca hari ini cukup berpengaruh terhadap surutnya air di beberapa titik lokasi banjir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat, hingga pukul 21:00 WIB, banjir di sejumlah wilayah di ibu kota mulai surut. Meski begitu, warga dihimbau tetap waspada terhadap banjir susulan, karena intensitas curah hujan masih berpeluang terjadi.
Staf Pengendalian Operasional Informasi BPBD DKI Jakarta, Rendra mengatakan, sejumlah wilayah di Jakarta saat ini terpantau mulai surut, karena ketinggian di sejumlah pintu air hingga saat ini juga terpantau surut atau siaga IV dan intensitas hujan mulai berkurang. Meski begitu, Pintu Air Karet, Manggarai, dan Angke Hulu masuk siaga III. "Banjir sudah mulai surut, tapi warga diimbau tetap waspada karena hingga saat ini sudah ada 15 orang yang meninggal dunia akibat banjir," ujar Rendra, Minggu (20/1) pagi.
Menurutnya, hingga pukul 02:00 WIB, ketinggian air di Pintu Air Katulampa terpantau 80 sentimeter mendung siaga IV, Depok 175 sentimeter hujan siaga IV, Manggarai 820 terang siaga III, Angke Hulu 190 sentimeter mendung siaga III, Pesanggarahan 95 sentimeter gerimis siaga IV, Karet 600 sentimeter mendung siaga III, dan Pasar Ikan gerimis 155 sentimeter siaga IV. "Sejumlah pintu air masih aman terpantau siaga III," katanya, seperti yang dikutip dari beritajakarta.com, pada Minggu (20/1).
BPBD DKI Jakarta juga mencatat hingga pukul 21:00 WIB di wilayah Jakarta Timur, ketinggian air di Kelurahan Bidaracina, yang sebelumnya mencapai 50-250 sentimeter, kini terpantau surut 40-200 sentimeter, Kelurahan Kampungmelayu dari 100-400 sentimeter, surut menjadi 30-400 sentimeter, Kelurahan Cawang dari 50-260 sentimeter, kini naik terpantau 20-330 sentimeter, Kelurahan Cililitan dari 100-300 sentimeter, kini naik 30-350 sentimeter, Kelurahan Balekambang dari 30-150 sentimeter, surut menjadi 10-150 sentimeter, Kelurahan Dukuh terpantau tetap 60-80 sentimeter, Kelurahan Kebonmanggis 25-120 sentimeter, menjadi 25-135 sentimeter, Kelurahan Makassar 50-100 sentimeter, naik menjadi 60-150 sentimeter, Kelurahan Cipinangmelayu 40-110 sentimeter, surut menjadi 30-100 sentimeter, Kelurahan Jatinegara 20-80 sentimeter, surut 20-50 sentimeter, Kelurahan Rawaterate 60-120 sentimeter, naik menjadi 20-170 sentimeter, dan Kelurahan Penggilingan 50-100 sentimeter, surut tidak ada genangan.
Di Jakarta Selatan, Kelurahan Bukitduri sebelumnya terpantau 50-300 sentimeter, kini surut 20-250 sentimeter, Kelurahan Kebonbaru dari 50-300 sentimeter, masih tetap di antara 30-300 sentimeter, Kelurahan Manggarai dari 40-180 sentimeter, kini masih tetap, Kelurahan Rawajati 10-160 sentimeter, surut 30-110 sentimeter, Kelurahan Pejatentimur 100 sentimeter, naik menjadi 50-250 sentimeter, Kelurahan Pondokpinang 135 sentimeter, surut menjadi 100 sentimeter, Kelurahan Cipulir 20-160 sentimeter, surut tidak ada genangan, dan Kelurahan Petogogan 20-90 sentimeter, terpantau surut tidak ada genangan.
Di Jakarta Pusat, Kelurahan Petamburan terpantau 30-50 sentimeter, masih 30-55 sentimeter, Kelurahan Karettengsin 40-60 sentimeter, masih tetap, Kelurahan Cideng 30-50 sentimeter, masih tetap sama. Kemudian, di Jakarta Utara terpantau Kelurahan Kebonbawang ketinggian 20-60 sentimeter, terpantau tidak ada genangan, Kelurahan Pademangantimur 20-50 sentimeter, kini tidak ada genangan, Kelurahan Ancol 30-60 sentimeter, surut 40-50 sentimeter, Kelurahan Penjaringan 30-100 sentimeter, menjadi surut 20-30, Kelurahan Pejagalan 60-100 sentimeter, naik 10-140 sentimeter, Kelurahan Kapukmuara 50-120 sentimeter, naik 50-160 sentimeter, Kelurahan Semperbarat dan Sempertimur 15-70 sentimeter, naik 15-150 sentimeter, Kelurahan Marunda 5-40 sentimeter, surut 5-35 sentimeter, Kelurahan Rorotan 20-60 sentimeter, naik 20-180 sentimeter, Kelurahan Muarabaru dari tidak ada genangan, naik 60-80 sentimeter, Kelurahan Kelapagading Timur masih 30-40 sentimeter, dan Kelurahan Pluit dari 5-10 sentimeter, naik menjadi 10-250 sentimeter.
Selanjutnya, di Jakarta Barat terpantau Kelurahan Kedoyautara 50-100 sentimeter, terpantau masih sama, Kelurahan Kedoyaselatan 100-150 sentimeter, kini surut 30-40 sentimeter, Kelurahan Durikepa 30-70 sentimeter, masih 20-70 sentimeter, Kelurahan Sukabumiselatan 40-60 sentimeter, kini surut tidak ada genangan, Kelurahan Tomang 20-50 sentimeter, masih tetap sama, Kelurahan Tanjungduren Selatan 20-60 sentimeter, masih tetap sama, Kelurahan Tanjungduren Utara 10-60 sentimeter, masih tetap sama, Kelurahan Wijayakusuma 30-70 sentimeter, naik 20-100 sentimeter, Kelurahan Durikosambi 30-80 sentimeter, masih tetap, Kelurahan Cengkarengbarat 10-60 sentimeter, masih tetap, Kelurahan Kedaungkaliangke 40-90 sentimeter, surut 15-75 sentimeter, Kelurahan Rawabuaya 30-100 sentimeter, masih 5-110 sentimeter, dan Kelurahan Kotabambu Selatan 30-150 sentimeter, masih tetap sama.
Selain itu, BPBD DKI Jakarta juga menyebutkan dari tanggal 17-19 Januari 2013, banjir mengakibatkan sebanyak 34 kecamatan, 98 kelurahan, 421 RW, 1.109 RT, 98.498 KK, 249.154 korban banjir dan 40.425 warga yang mengungsi, serta 15 orang tewas.
Sementara itu, Kasudin PU Tata Air Jakarta Utara, Sisca Herawati menuturkan, saat ini pihaknya telah mengerahkan 5 unit pompa portabel untuk menyedot banjir di wilayah Pluit. Selain itu, sebanyak 2.000 karung pasir juga dikerahkan untuk menahan limpasan banjir di PLTU Muara Karang. "Banjir yang melanda pemukiman Pluit karena luapan air di Waduk Pluit yang tidak mampu menampung volume air akibat kiriman air dari Kanal Banjir Barat (KBB) yang mengalir dari muara Kali Ciliwung dan Katulampa. Sekarang kami lagi mengupayakan wilayah PLTU Muara Karang agar terbebas dari banjir dengan memasang 2.000 karung pasir untuk menutup dan menahan limpasan banjir. PLTU akan kami amankan biar kering, sehingga pompa bisa kembali dihidupkan," lugasnya.(brj/bhc/opn) |