Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Gempa
Bantuan Sulit Masuk ke Lokasi Gempa Cina
Sunday 21 Apr 2013 17:10:50
 

Suasana setelah terjadi gempa di Cina.(Foto: UNoticias)
 
CINA, Berita HUKUM - Ambulans, kendaraan pemadam kebakaran serta truk militer yang mengangkut perbekalan dan bantuan berjajar panjang mengantri memasuki wilayah gempa di Provinsi Sichuan, Minggu (21/4) karena jalanan yang masih sulit dilewati.

Jalan yang terhalang puing atau rusak karena gempa menyulitkan masuknya bantuan ke wilayah yang parah akibat bencana yakni desa-desa di bukit dimana sebagian besar penduduknya adalah petani padi dan palawija di ladang yang bertingkat-tingkat.

Kevin Xia dari Palang Merah Cina menyebut: "Perbekalan sulit masuk karena kemacetan parah. Sebagian besar bantuan terpaksa mengantri di perjalanan."

Pejabat resmi Cina menyebut hampir 11.500 orang luka akibat gempa hebat yang melanda wilayah ini Sabtu (20/4) sekitar pukul 08:02 waktu setempat (06:02 WIB) kemarin, dimana 960 korban diantaranya mengalami luka gawat.

Kementerian urusan Sipil Cina menyebut jumlah korban yang diduga tewas atau hilang sampai Minggu (21/4) sudah lebih dari dua ratus orang.

Tenda darurat didirikan di sekitar bangunan rumah sakit di kota terdekat dari lokasi pusat gempadi Ya'an untuk merawat para korban.

'Gunung hidup'

Siang hari setelah kejadian Perdana Menteri Cina Li Keqiang langsung meninjau upaya penyelamatan sabtu, dan menyebut langkah ini merupakan 'tugas pertama kita'.

Li, yang datang ke lokasi dengan helikopter, mengunjungi lokasi rumah sakit dan tenda darurat, juga memanjat puing untuk mendapat gambaran situasi setempat.

Gempa hebat ini menyebabkan banyak desa setempat hancur, sementara beberapa kali gempa susulan cukup kuat membuat korban makin panik dan putus asa.

"Rasanya seperti gunung tiba-tiba hidup," kata seorang korban usia lanjut yang lengannya patah dan rumahnya remuk seperti dikutip kantor berita AFP.

Cina juga mendapat sejumlah tawaran bantuan dari berbagai negara termasuk Jepang, meski kedua negara tengah dililit persoalan batas wilayah yang menyulut ketegangan politik dan ekonomi.

Beijing menolak tawaran tersebut sementara ini, namun menambahkan akan menghubungi Tokyo jika nanti membutuhkan bantuan.

Sejauh ini menurut Chen Yong, wakil direktur pemerintah kota Ya'an, jumlah korban mungkin terus bertambah, terutama dari wilayah di gunung-gunung yang sulit dijangkau.

"Di wilayah perkotaan sebagian besar korban sudah dilaporkan, tetapi di pegunungan sangat mungkin kami kurang memahami situasinya".(bbc/bhc/rby)



 
   Berita Terkait > Gempa
 
  Gempa Mematikan 7,8 SR di Turki dan Suriah, Total Korban Meninggal Sedikitnya 3.500 Orang
  Team AREA DPD Bekasi Peduli Kirim Bantuan ke Lokasi Gempa Bumi Cianjur
  6 Orang Meninggal dalam Gempa Magnitudo 6,1 Mengguncang Malang
  Sebanyak 42 Orang Meninggal Dunia Akibat Gempa 6,2 SR di Sulawesi Barat
  Konsisten Dampingi Lombok, Wujud Ta'awun MDMC dan LazisMu untuk Negeri
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2