TANGERAG SELATAN, Berita HUKUM - Ada cara lain agar teknologi nuklir dapat bermanfaat. Cara tersebut dilakukan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) melalui produksi radioisotop demi kepentingan masyarakat indonesia, pun termasuk industri kesehatan.
Radioisotop, oleh Batan diproduksi melalui Reaktor riset Serba Guna G.A Siwabessy atau RSG-GAS. Seiring perjalanan sejak resmi beroperasi 20 Agustus 1987, RSG-GAS telah memproduksi berbagai jenis radioisotop, khususnya yang sangat menunjang untuk kegiatan Radiodiagnostik diberbagai rumah sakit di indonesia.
"Bisa kami sampaikan bahwa manfaat yang paling utama dari reaktor riset ini adalah ikut menunjang ketersediaan radioisotop nasional. Bahkan sejumlah negara di Asia dan Eropa pun mengandalkan ketersediaan radioisotop yang dihasilkan oleh Batan. Karenanya ada banyak manfaat yang bisa dikelola dari teknologi nuklir," papar Kepala Batan, Prof. Djarot Wisnubroto, Selasa (23/8) pada pewarta BeritaHUKUM.com.
Hanya saja dalam aplikasi bisnis radioisotop, Batan tidak diperkenankan berbisnis karenanya, aplikasi bisnis radioisotop dapat melalui PT Inuki, salah satu badan usaha milik Kementerian BUMN.
Adapun untuk kepentingan nasional, radioisotop diperuntukan bagi 12 rumah sakit dan bagi sistem ekpor, radioisotop biasa dipesan oleh Thailand, Jepang, Malaysia, China.(bh/rar) |