JAKARTA, Berita HUKUM - Kedapatan membawa senjata tajam (sajam), lima pendukung Persitara Jakarta Utara akhirnya harus berurusan dengan pihak berwajib. Kelimanya kedapatan membawa sajam saat dirazia petugas kepolisan di Halte Plumpang, Jl Yos Sudarso, Koja, Jakarta Utara. Para suporter ini juga terpaksa ditertibkan petugas kepolisian karena menumpang 10 metromini hingga bagian atap bus tersebut.
Seperti diketahui, Selasa (12/3) sore, kesebelasan Persitara Jakarta Utara menjamu lawannya Persikabo Bogor di Stadion Kamal Muara, Penjaringan dalam ajang Divisi Utama Liga Indonesia. Adapun puluhan sajam yang berhasil diamankan dari tangan para suporter Persitara diantaranya, ikat pinggang berkepala gear, sangkur serta pisau.
Kanit Reskrim Polsek Koja, AKP Arwan mengatakan, razia ini dilakukan untuk menghindari tawuran antar suporter dan juga penjarahan. Dalam razia tersebut, terdapat 5 suporter yang berhasil diamankan. "Para pelaku melanggar UU Darurat No 12 Tahun 1951 karena membawa senjata tajam. Pelaku akan kami proses lebih lanjut di Polsek Koja," ujar Arwan, usai merazia suporter Persitara di Halte Plumpang, Jl Yos Sudarso, Koja, Selasa (12/3).
Saat merazia suporter yang dikenal dengan sebutan North Jakarta (NJMania), sambung Arwan, pihaknya mengamankan lima suporter. Namun, 2 suporter yang diketahui bernama Rohadi Ramadhan (15) dan Chandra Wahyudi (21) dijadikan tersangka lantaran terbukti memiliki sajam tersebut. Sedangkan, 3 suporter lainnya dibebaskan karena tidak terbukti memiliki sajam. "Mereka mau menonton pertandingan sepak bola Persitara melawan Persikabo di Kamal Muara dengan menumpang 10 metromini," tuturnya.
Untuk mengantisipasi tawuran antar suporter, sambung Arwan, pihaknya akan terus melakukan razia setiap ada pertandingan Persitara. "Ke depan kami akan terus melakukan razia, khususnya setiap ada pertandingan Persitara. Sebab keberadaan para suporter yang membawa sajam sangat meresahkan masyarakat," katanya, seperti yang dikutip dari beritajakarta.com, pada Selasa (12/3).
Sementara itu, Chandra Wahyudi (21) mengaku, membawa sajam hanya untuk berjaga-jaga dan membela diri dari serangan suporter Persikabo. Sebab, ia mengkhawatirkan jika nantinya terjadi kericuhan antar suporter. "Cuma buat jaga-jaga saja, dan tidak buat tawuran pak," kilahnya.(brj/bhc/rby) |