JAKARTA, Berita HUKUM - Setelah bertemu dengan Prabowo Subianto, tujuh jendral purnawirawan, dan pimpinan 13 Organisasi Massa (Ormas) Islam, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) didampingi Wakil Presiden (Wapres) Boediono di Istana Negara, Jakarta, Sabtu (16/3) pagi, menerima 19 pemimpin redaksi (Pemred) media cetak, elektronik, dan online.
Menurut Presiden SBY, pertemuan dengan para Pemred ini akan mengawali pertemuan rutin untuk mendiskusikan masalah hangat menyangkut kepentingan rakyat. Presiden mengajak pers untuk sharing and caring, berbagi dan peduli terhadap masalah penting yang dihadapi bangsa.
"Kita berada dalam satu perahu, Indonesia. Kita punya komitmen sama membikin baik demokrasi kita, kesejahteraan rakyat kita, hubungan internasional kita, dan lain-lain," kata Presiden SBY.
Presiden menegaskan, tidak ada yang luar biasa dalam pertemuan ini, jadi tidak perlu bertanya wah ini jangan-jangan pers dipengaruhi oleh SBY. “Ini bukan pertemuan gelap, jadi pers bebas meliput, tidak ada yang tidak transparan," tegas Presiden SBY.
Menurut Presiden SBY kalau ada yang menilai Presiden SBY akan mempengaruhi pers, itu berarti menghina para Pemred dan menghina presiden.
“Sembilan tahun Alhamdulillah pers kritis kepada saya. Artinya, saya terima sebagai kendaraan demokrasi, dan saya tidak ingin mempengaruhi siapapun, dan Bapak Ibu tidak bisa dipengaruhi,” ucap Kepala Negara.
Bukan Hal Yang Baru
Pemimpin Redaksi (Pemred) Tempo Wahyu Muryadi yang mewakili para pemred mengaku sangat terkejut ketika menerima undangan mendadak dari Presiden SBY, Kamis (14/3) sore. Namun Wahyu juga menyatakan rasa gembira dan menyambut baik prakarsa Presiden SBY untuk berdiskusi dengan insan pers.
“Pertemuan ini akan mencegah lack of communication atau kesenjangan komunikasi,” ujar Wahyu.
Menurut Wahyu, baginya diskuksi dengan Presiden SBY bukan suatu yang baru, karena pada setiap kesempatan mengikuti kunjungan ke luar negeri, Presiden SBY selalu menyempatkan bertemu pers baik di forum resmi, hotel, maupun di pesawat.
Dalam kesempatan itu, Wahyu meminta kesediaan Presiden SBY untuk menghadiri pertemuan puncak para pemred seluruh Indonesia, yang akan diselenggarakan di Bali pada 6 - 7 Juni 2013 mendatang.
Para Pemred yang hadir dalam pertemuan dengan Presiden SBY itu selain Wahyu Muryadi juga tampak Rikard Bagun (Kompas), Don Bosco Salamun (Berita Satu), Primus Dorimulu (Suara Pembaruan), Putra Nababan (Metro TV), Ahmad Khusaeni (LKBN Antara), Nurjaman Mochtar (SCTV dan Indosiar), Toto Supriyanto (TV One), Arifin Arsyad (Detik.Com), Nasihin Masa (Republika), dan Heidi Lugito (Gatra).
Sementara Presiden SBY dalam kesempatan itu didampingi oleh Menko Polhukam Djoko Suyanto, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha, dan seluruh staf khusus presiden.(wid/ram/es/skb/bhc/rby) |