JAKARTA, Berita HUKUM - Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto didampingi Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di kantor Presiden, Jakarta, Senin (11/3) sore.
Dalam pertemuan yang berlangsung hampir dua jam itu, menurut Prabowo, Presiden SBY menjelaskan program dan kebijakan yang sudah dilakukan Pemerintah, termasuk perkembangan ekonomi nasional dan capaian-capaian kebijakan luar negeri Indonesia.
“Overview yang disampaikan sangat komprehensif, dan ini sangat penting bagi saya. SBY juga minta supaya ini juga disampaikan kepada tokoh-tokoh politik agar mereka well informed atas kebijakan, progress, dan tantangan bangsa saat ini,” kata Prabowo kepada wartawan seusai bertemu dengan Presiden SBY.
Prabowo Subainto menilai manajemen pemerintah saat ini cukup baik. Walaupun sering menyampaikan kritiknya yang tajam pada pemerintah, namun Prabowo juga mengakui sudah banyak yang dilakukan Pemerintah.
Prabowo mengakui adanya kesamaan pandangan dirinya dengan Presiden SBY dalam pengentasan kemiskinan, dan tentang kemandirian bangsa, terutama dengan keputusan SBY yang menarik Indonesia keluar dari Dana Moneter Internasional (IMF).
Dalam kesempatan itu, Prabowo Subianto mengusulkan kepada Presiden SBY untuk meninjau ulang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) langsung yang terbukti banyak menimbulkan ekses-ekses negatif.
“Kita perlu pikirkan kembali pelaksanaan Pilkada langsung yang terbukti banyak potensi money politics, yang mengarah pada penyalahgunaan APBD untuk kampanye. Sebaiknya Pilkada dilakukan melalui DPRD namun pelaksanaannya secara terbuka, tidak rahasia,” saran mantan Panglima Kostrad itu.
Prabowo juga meminta agar semua pihak menjaga stabilitas nasional, dan meminta para pemimpin/tokoh-tokoh politik agar berpolitik secara santun dan sejuk.
Saat menerima kunjungan Prabowo Subianto dan Fadli Zon itu, Presiden SBY didampingi oleh Mensesneg Sudi Silalahi dan Seskab Dipo Alam.
Selain itu, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto juga mengaku memiliki banyak kesamaan dengan Presiden SBY. kesamaan ini terletak pada dasar pemikiran tentang kebijakan terhadap politik luar negeri serta tindakan pemberantasan kemiskinan.
Mantan Danjen Kopassus ini menjelaskan bahwa kritikan-kritikan yang dilontarkannya terhadap pemerintah SBY selama ini ternyata didengar dan dipertimbangkan oleh pemerintah.
"Anda tahu bahwa saya orang yang sering memberikan kritikan keras terhadap kebijakan-kebijakan tertentu. Dan Alhamdulillah pemerintah juga mendengarkan kritikan kami dan banyak penyesuaian-penyesuaian sekarang ini," ujarnya saat konferensi pers di Istana Negara, Jln Merdeka Utara, Jakarta. Senin (11/03)
Prabowo menjelaskan tentang pemikirannya yang sama dengan SBY. menurutnya, langkah SBY yang telah mendepak IMF merupakan kebijakan yang benar.
"Dan tadi pemikiran beliau dan pemikiran saya sudah banyak persamaan. Sikap kita ke IMF contohnya, pemerintahan SBY lah yang menarik keluar IMF. Ini yang harus kami hargai," ucapnya.
Persamaan lain, lanjutnya, tentang upaya Pemerintah dalam menangani kemiskinan. ia menilai, Pemerintahan SBY telah mengeluarkan kebijakan yang tepat dalam upaya mengurangi kemiskinan.
"Kedua, secara pemikiran tentang bagaimana membantu dan mengurangi kemiskinan. Banyak persamaan," tuturnya.
Namun Prabowo mengaku terdapat perbedaan dengan SBY terkait kebijakan Pemerintah dalam pemberian subsidi BBM. SBY belum setuju dengan langkah Prabowo yang menginginkan pengurangan subsidi BBM.
"Tadi saya juga memberikan saran kepada presiden soal subsidi BBM karena sudah sangat berat. Tapi beliau sudah sangat konsern untuk tidak terjadi inflasi dan membebani orang miskin. Saya memberikan saran terhadap target subsidi, yang di khususkan bagi orang miskin," Demikian jelas Prabowo.
Dan, di dalam pertemuannya dengan Prabowo Subijanto, Presiden SBY juga memaparkan strategi dan kebijakan ekonomi pemerintahannya. Sebaliknya oleh Prabowo disampaikan sejumlah saran mengenai masalah terkini ekonomi nasional. Apa saja yang disarankan bakal Capres dari Gerindra ini kepada Presiden SBY?
"Tadi saya memberi saran kepada Bapak Presiden soal subsidi BBM yang sudah sangat berat," ujar Prabowo di Kantor Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin (11/3) petang.
Menurutnya harus ada solusi yang cepat terhadap meningkatnya tekanan subsidi BBM dalam APBN. Solusi itu harus tepat dalam arti jangan sampai berdampak terhadap bertambahnya beban rakyat miskin, seperti memicu terjadinya inflasi.
"Harus ada jalan keluarnya. Saya memberikan saran terhadap target subsidi yang dikhususkan bagi orang miskin," sambung Prabowo yang mengenakan setelah safari warna coklat muda.
Terhadap sarannya, Presiden SBY menurut Prabowo memiliki pandangan yang serupa. Selama ini pemerintahan SBY juga sangat berhati-hati dalam memacu pertumbuhan ekonomi nasional sembali menjaga tingkat inflasi.
"Secara pemikiran tentang bagaimana membantu dan mengurangi kemiskinan, ada banyak persamaan. Beliau sudah sangat konsern untuk tidak terjadi inflasi dan membebani orang miskin," papar Danjen Kopassus TNI AD era Soeharto ini.
Lebih lanjut Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini menyampaikan penghargaannya manajemen ekonomi pemerintahan yang diterapkan SBY. Dia juga berterimakasih sebab kritikan yang dia sampaikan selama ini diperhatikan oleh Pemerintah.
"Harus kita akui, manajemen ekonomi pemerintah ini cukup baik. Anda tahu bahwa saya orang yang sering memberikan kritikan keras terhadap kebijakan-kebijakan tertentu. Alhamdulillah pemerintah juga mendengarkan kritikan kami dan banyak penyesuaian sekarang ini," kata Prabowo.
Pertemuan antara Prabowo dengan Presiden SBY dimulai pada pukul 15.30 WIB dan berakhir hampir dua jam kemudian.(dbs/bhc/opn) |