SINGAPURA (BeritaHUKUM.com) - Kecelakaan fatal mobil Ferrari pekan lalu di Singapura memunculkan debat sengit mengenai kebijakan imigrasi negara itu.
Debat terutama ramai dilakukan di dunia maya terkait kecelakaan mobil Ferrari yang terjadi pada Sabtu (12/05) lalu.
Seorang pria kaya asal Cina yang mengendarai mobil Ferrari bernilai jutaan dolar menabrak taksi. Kecelakaan itu menewaskan pengemudi Ferrari, sopir taksi dan seorang penumpang taksi.
Reaksi publik yang muncul atas peristiwa itu mengejutkan banyak pihak karena selama ini jarang terjadi kemarahan umum di Singapura, lapor wartawan BBC, Mariko Oi, seperti yang dilansir BBC pada Minggu (20/5).
Menurut seorang blogger, Singapura sekarang bukan negara aman, tidak seperti dulu. Blogger lainnya menuduh warga Cina daratan bertindak ceroboh.
Masalah peka
Banyak warga lainnya menyuarakan kemarahan lewat dunia maya.
Menanggapi kemarahan publik, Kedutaan Besar Cina di Singapura telah mengeluarkan pernyataan di surat khabar setempat berisi seruan kepada warga Cina untuk mentaati semua peraturan di Singapura.
"Tetapi masalah imigrasi dan tingkah laku orang asing merupakan topik peka di sini," jelas Mariko Oi.
Pemerintah mengizinkan lebih banyak pekerja asing masuk ke Singapura guna membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Sepertiga penduduk Singapura berasal dari kalangan pekerja asing.
Namun warga setempat mengatakan kedatangan pekerja asing menyulitkan warga lokal mencari pekerjaan. Selain itu mereka juga dituding membuat keonaran dan menimbulkan kejahatan.
Belakangan pemerintah Singapura mengurangi arus pekerja migran, kata Oi, tetapi menurut para blogger, langkah tersebut sudah terlambat.(bbc/sya) |