Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Amerika Serikat
Boehner dan Obama Perang Kata-Kata
Wednesday 09 Oct 2013 02:10:59
 

Boehner dan Obama.(Foto: Ist)
 
WASHINGTON, Berita HUKUM - Drama penghentian sementara kegiatan Pemerintah Amerika Serikat memasuki babak baru. Presiden AS, Barack Obama yang berasal dari Partai Demokrat perang kata-kata dengan Ketua DPR, John Boehner yang berkarier di Partai Republik.

John Boehner naik pintam setelah Obama menegaskan takkan bernegosiasi dengan Kongres. Padahal, negara saat ini dalam kondisi berhenti bekerja dan sedang dalam ancaman tak mampu membayar hutang (default).

Boehner menyatakan pekan lalu, Presiden Obama turun ke lantai bawah Gedung Putih hanya untuk mengingatkannya. Pemerintah, ucap Boehner, mengulang kata Obama, tidak akan melakukan negosiasi hanya untuk meningkatkan batas utang negara.

Ia pun menyatakan ucapan Presiden Obama sangat menyakitkan, khususnya untuk ekonomi negara. Obama juga seakan-akan menempatkan negara dalam risiko.

Boehner kemudian menyoroti komentar dua penasihat ekonomi Gedung Putih, termasuk Direktur Dewan Ekonomi Nasional, Gene Sperling. Gene Senin (7/10) kemarin mengatakan, Obama takkan menegosiasikan segala hal di bawah ancaman. Khususnya dalam menegosiasikan kebijakan berdasarkan demokrasi AS.

"Seorang pejabat senior Gedung Putih mengatakan presiden lebih memilih default dibandingkan duduk bersama dan bernegosiasi," tuturnya dikutip dari CNN (Blog), Selasa (8/10).

Ia pun kemudian kembali melontarkan kalimat, sekarang rakyat AS mengharapkan sesuatu yang berbeda. Karena dalam kondisi krisis, rakyat tentu mengharapkan Presiden mereka duduk dan berdialog sebelum ekonomi negara berada dalam kondisi lebih parah.

Sebelumnya, saat berbicara di FEMA, Obama mengulangi kata-kata ia takkan bernegosiasi di bawah todongan pistol. Ia pun mengatakan takkan bernegosiasi di bawah ancaman shutdown yang berkepanjangan.

Sampai Partai Republik mendapatkan yang mereka inginkan. Obama bahkan tak yakin dengan kata-kata Boehner, tak cukup suara untuk meluluskan anggaran belanja bagi pemerintah. "Saya curiga bahwa sebenarnya cukup ada suara...namun (mereka) tak ingin shutdown selesai..," ucapnya dikutip dari CNN.(cnn/rol/bhc/sya)



 
   Berita Terkait > Amerika Serikat
 
  DPR AS Lakukan Pemungutan Suara untuk Makzulkan Biden
  Amerika Serikat Lacak 'Balon Pengintai' yang Diduga Milik China - Terbang di Mana Saja Balon Itu?
  Joe Biden akan Mengundang Para Pemimpin Indo-Pasifik ke Gedung Putih
  AS Uji Rudal Hipersonik Mach 5, Lima Kali Kecepatan Suara
  Sensus 2020: Masa Depan Populasi AS Bercorak Hispanik
 
ads1

  Berita Utama
Digandeng Polri, Ribuan Ojol Deklarasi Jadi Mitra Jaga Kamtibmas di Monas

Purbaya Curiga Ada Rp 285,6 T Uang Pemerintah Pusat di Simpanan Berjangka

Kontingen Atlet Senam Israel Tak Diizinkan Masuk ke Indonesia, Ini Penjelasan Menko Yusril

Aliansi Masyarakat Simalungun Tolak Soal Klaim Tanah Adat dan Mendesak Konsistensi Pemerintah

 

ads2

  Berita Terkini
 
Digandeng Polri, Ribuan Ojol Deklarasi Jadi Mitra Jaga Kamtibmas di Monas

Ratusan Siswa di Yogakarta Keracunan MBG, Wali Kota Hasto Telepon Kepala BGN

Kepengurusan Partai Ummat Kubu Amien Rais 'Digugat' Para Kader Sendiri

Drama Hukum Tak Berujung, Putusan Final MA Ternyata Dapat Ditambah

KPK Sarankan Mahfud Buat Laporan Dugaan Korupsi Proyek Kereta Cepat

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2