Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
AS
Boeing Gunakan Kentang Untuk Uji Coba
Saturday 22 Dec 2012 14:17:29
 

Kentang yang didudukkan di kursi penumpang pesawat Boeing.(Foto: Ist)
 
AMERIKA SERIKAT, Berita HUKUM - Produsen pesawat asal AS, Boeing, menggunakan bahan yang tidak wajar untuk melakukan uji penggunaan sistem wi-fi dalam penerbangan.

Boeing menggunakan kentang yang dimuat dalam kantung besar dan ditempatkan di kursi penumpang saat pengujian kekuatan sinyal nir-kabel wi-fi.

Para peneliti Boeing mengatakan bahwa kentang ''berhubungan'' dengan sinyak elektronik dalam cara yang sama dengan manusia, Sabtu (22/12).

Teknik ini juga mengambil keuntungan fakta bahwa kentang tidak seperti manusia, tidak pernah merasa bosan menjadi bahan penelitian.

Para teknisi Boeing melakukan serangkain tes untuk menjamin bahwa penumpung bisa mendapatkan kemungkinan sinyal wi-fi terkuat saat berada dalam penerbangan, di saat yang bersamaan memenuhi standar keamanan untuk melindungi gangguan dengan sistem elektrik pesawat.

Sinyal nir-kabel berfluktuasi secara acak di dalam ruang tertutup kabin pesawat di saat orang bepergian.

Ini berarti distribusi sinyal tidak merata di dalam kabin, dengan kondisi di sejumlah kursi bisa menerima sambungan yang kuat atau lemah.

Eksperimen kentang

"Anda ingin komputer jinjing anda bekerja dimanapun lokasi kursi anda, tetapi ada kemungkinan perubahan sinyal yang signifikan tergantung lokasi komputer jinjing berada,'' kata seorang teknisi Boeing Dennis Lewis.

Untuk melakukan uji distribusi sinyal, perusahaan ini memilih kentang ketimbang manusia sebagai subyek penelitian, dengan menempatkan sekitar 9.000 kilo kentang dalam karung di kursi penumpang.

Menurut Boeing, kentang ''berhubungan'' dengan sinyal elektronik menyerupai apa yang dilakukan badan manusia, membuatnya sebagai 'pengganti manusia yang sempurna yang harus duduk tanpa gerak selama berhari-hari saat data dikumpulkan.

Komisi Kentang Inggris mengatakan banyak orang yang mengecilkan alternatif penggunaan kentang.

"Contohnya di kertas dan industri tinta, sari pati kentang digunakan baju untuk menguatkan serat agar tidak mudah putus saat penenunan, dan bisa juga untuk bahan pemanis,'' kata seorang juru bicara Komisi Kentang Inggris.

"Untuk kecantikan dan kesehatan, kentang memiliki efek menenangkan dan obat pilek dan kentang mentah bisa menenangkan mata yang lelah, kentang sebagai alkohol, dan kentang bisa memproduksi listrik,'' tambahnya.

Frederic Rosseneu dari Asosiasi Perdagangan Kentang Eropa, Europatat mengatakan organisasinya menunggu eksperimen lain yang bisa membuat kentang membantu hidup kita lebih nyaman.(bbc/bhc/opn)



 
   Berita Terkait > AS
 
  Merril Lynch Bayar Ganti Rugi Gugatan Rasial Rp 1,7 Triliun
  AS Marah Terhadap Rusia Soal Snowden
  Bradley Manning Diputus Bersalah Lakukan Spionase
  Dapat Jutaan Dollar Setelah Dipenjara
  Bradley Manning Tunggu Vonis
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2