Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
AS
Bom Boston Diketahui Dikemas Dalam Panci Presto
Wednesday 17 Apr 2013 12:26:45
 

Sebuah panci presto yang hancur dan tas hitam yang robek yang diduga merupakan bagian dari bom yang diledakan di dekat garis finis Maraton Boston, Senin (15/4) waktu setempat.(Foto: ap)
 
AMERIKA SERIKAT, Berita HUKUM - Para agen federal AS, Selasa (16/4), memusatkan perhatian pada bagaimana pengeboman di dekat garis finis Maraton Boston, Senin lalu, dilakukan. Mereka telah mengetahui bahwa panci presto digunakan untuk mengemas bahan peledak, paku, dan pecahan peluru mematikan lainnya dalam ledakan itu. Namun, mereka masih tidak tahu siapa pelakunya dan apa motifnya.

Kantor berita AP.com melaporkan, sebuah buletin intelijen yang diterbitkan untuk aparat penegakan hukum dan diedarkan pada Selasa malam memuat sebuah foto panci presto yang hancur dan tas hitam yang robek, yang menurut para agen FBI merupakan bagian dari sebuah bom.

"Dugaan tentang tersangka dan motifnya tetap terbuka lebar," kata Richard Deslauriers, agen FBI yang bertugas di Boston, dalam sebuah konferensi pers. Dia bersumpah untuk "mengejar sampai ujung bumi subyek atau orang yang bertanggung jawab atas kejahatan tercela ini."

FBI dan sejumlah lembaga penegak hukum AS lainnya berulang kali memohon kepada warga masyarakat untuk memberikan foto-foto, video, atau sesuatu yang mencurigakan yang mereka mungkin lihat atau dengar. Deslauriers meminta masyarakat untuk memberitahukan sesuatu yang mencurigakan, seperti mendengar seseorang yang mengungkapkan minat akan bahan peledak atau keinginan untuk menyerang lomba lari maraton itu, atau melihat seseorang yang membawa tas berat warna gelap di lomba itu atau mendengar ledakan misterius baru-baru ini.

FBI mengatakan, pihaknya sedang memeriksa apa yang stasiun televisi Boston, WHDH, klaim sebagai foto yang dikirim oleh para pemirsa yang menunjukkan tempat kejadian tepat sebelum dan sesudah bom meledak. Foto itu menunjukkan ada sesuatu dekat dengan kotak surat yang tampaknya sebuah tas, tetapi tidak jelas apa nilainya foto itu. "Kami sedang melihat ratusan foto, dan itu salah satu dari foto-foto tersebut," kata juru bicara FBI, Jason Pack.

Presiden Barack Obama menyebut serangan itu sebagai aksi terorisme, tetapi dia mengatakan, para pejabat tidak tahu "apakah serangan itu direncanakan dan dilaksanakan oleh sebuah organisasi teroris asing atau domestik, atau apakah itu (merupakan) aksi individual."

Puluhan korban ledakan masih berada di rumah sakit, banyak yang mengalami luka menyedihkan, sehari setelah ledakan kembar di dekat garis finis maraton itu menewaskan tiga orang, melukai lebih dari 170 orang lainnya, dan membangkitkan kembali ketakutan akan terorisme. Seorang gadis usia 9 tahun dan anak laki-laki usia 10 tahun termasuk di antara 17 korban yang dalam kondisi kritis.

Para aparat penegak hukum menemukan bahwa bom-bom di Boston itu terdiri dari bahan peledak yang dimasukkan ke dalam panci presto ukuran 1,6 galon. Satu bom berisi pecahan logam dan gotri, yang lainnya berisi paku, kata seorang yang dekat dengan penyelidikan, seperti dikutip Washington Post.com. Orang itu tidak mau disebut jati dirinya karena penyelidikan masih berlangsung. Bom-bom itu, kata sumber tersebut, dimasukkan ke dalam tas ransel hitam dan ditinggalkan di tanah.

Deslauriers menegaskan, para penyidik telah menemukan potongan-potongan nilon hitam dari sebuah tas atau ransel dan fragmen gotri dan paku, yang mungkin dimasukkan ke dalam panci pesto. Ia mengatakan, barang-barang itu telah dikirim ke laboratorium FBI di Quantico, Virgina, untuk dianalisis.

Para penyelidik mengatakan, mereka belum menentukan apa yang digunakan untuk meledakkan bahan peledak tersebut.

Ledakan dengan panci presto telah digunakan dalam terorisme internasional dan telah direkomendasikan untuk operasi individu atau seorang diri (lone wolf) oleh Al Qaeda cabang Yaman. Namun, informasi tentang cara membuat bom itu dengan mudah ditemukan secara online. Para pejabat AS telah meminta warga Amerika untuk tidak terburu-buru menghubungkan serangan itu dengan teroris di luar negeri. Deslauriers mengatakan, sejauh ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Ledakan dengan menggunakan panci presto telah digunakan di Afganistan, India, Nepal, dan Pakistan. Demikian menurut sebuah laporan intelijen pada Juli 2010 yang dibuat FBI dan Departemen Keamanan Dalam Negeri. Salah satu dari tiga perangkat yang digunakan dalam upaya pengeboman di Times Square, New York, pada Mei 2010 adalah panci presto, kata laporan itu.

Taliban Pakistan, yang mengaku bertanggung jawab atas upaya serangan di Times Square tahun 2010 itu, telah membantah terlibat dalam serangan di Maraton Boston.

Al Qaeda cabang Yaman memberikan penjelasan rinci tentang bagaimana membuat bom dengan menggunakan panci presto dalam Inspire edisi 2010. Inspire adalah publikasi online berbahasa Inggris yang ditujukan untuk calon teroris yang akan bertindak sendiri. Dalam sebuah bab berjudul "Membuat Bom di Dapur Ibumu" disebutkan "panci presto adalah metode yang paling efektif" untuk membuat bom sederhana. Di situ juga diberikan panduan untuk membuatnya.

Naser Jason Abdo, seorang mantan tentara AS, dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tahun lalu setelah didakwa berencana untuk menggunakan sepasang bom yang terbuat dari panci presto dalam serangan terhadap sebuah restoran di Texas yang sering dikunjungi tentara dari Fort Hood. Dia menyimpan artikel terbitan Inspire itu.(dbs/bhc/rby)



 
   Berita Terkait > AS
 
  Merril Lynch Bayar Ganti Rugi Gugatan Rasial Rp 1,7 Triliun
  AS Marah Terhadap Rusia Soal Snowden
  Bradley Manning Diputus Bersalah Lakukan Spionase
  Dapat Jutaan Dollar Setelah Dipenjara
  Bradley Manning Tunggu Vonis
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2