Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Terorisme
Bom Manchester Inggris di Konser Ariana Grande: 22 Tewas 59 Cedera
2017-05-25 09:14:34
 

Tampak suasana para pengunjung konser yang terguncang di di luar Manchester Arena, yang dijadikan gedung konser penyanyi pop Amerika, Ariana Grande.(Foto: Istimewa)
 
INGGRIS, Berita HUKUM - Ledakan hebat di Manchester seusai konser penyanyi pop Ariana Grande tewaskan 22 orang dan lukai lebih 59 lainnya. Polisi Inggris sementara menduga ini serangan teror yang diduga dilakukan seorang pembom bunuh diri, dan di antara korban yang tewas terdapat sejumlah anak.

Sebuah ledakan hebat mengoyak area di luar Manchester Arena, yang dijadikan gedung konser penyanyi pop Amerika, Ariana Grande Senin malam waktu setempat. Sekitar pukul 21:23 GMT polisi mendapat panggilan telefon darurat, melaporkan adanya ledakan di luar Manchester Arena.

Polisi menyiapkan nomor telepon darurat untuk serangan tersebut, yakni (+44) 161 856 9400.

Kepala Polisi Ian Hopkins mengatakan bahwa serangan itu adalah "peristiwa paling mengerikan" yang pernah dihadapi kota ini.

Dia mengatakan 'penyelidikan gerak cepat' sedang menyelidiki apakah penyerang 'bertindak sendiri atau bagian dari suatu jaringan.'

Menteri Dalam Negeri Amber Rudd mengatakan, peristiwa itu adalah 'serangan biadab, yang sengaja menyasar orang-orang yang paling rentan.'

Perdana Menteri Theresa May akan memimpin rapat darurat sekitar pukul 09:00.

Partai-partai politik menangguhkan kampanye pemilihan umum yang telah berlangsung sejak beberapa waktu.

Ledakan itu terjadi tak lama setelah Ariana Grande meninggalkan panggung di arena yang merupakan tempat pertunjukan dalam ruangan terbesar di kota itu, dengan kapasitas sekitar 21.000 pengunjung konser.

Ariana Grande - seorang bintang Amerika berusia 23 tahun bercuit: "Hancur lebur. Dari lubuk hati, saya sangat menyesalkan, Saya tidak punya kata-kata (untuk mengungkapkannya)."

Ledakan terjadi di dekat pintu masuk stasiun kereta api dan trem Victoria. Stasiun ditutup dan semua kereta dibatalkan.

Polisi juga melakukan peledakan darurat yang terkendali di kawasan Taman Katedral sekitar pukul 01:32, terhadap suatu benda mencurigakan. Polisi kemudian menegaskan bahwa yang diledakkan itu bukan barang berbahaya.

Manchester explosionHak atas fotoPETER BYRNE
Image captionPara serdadu militer bergegas ke lokasi, Senin malam itu.


Manchester explosionHak atas fotoPETER BYRNE
Image captionTim medis merawat orang-orang yang berjalan dalam keadaan terluka, termasuk luka akibat pecahan.

Setelah serangan itu, para saksi mata berbicara bagaimana ketakutan dan kebingungan mencekam mereka yang terjebak dalam peristiwa tersebut.

Mereka yang berada di dalam arena berkisah bagaimana pakaian dan ponsel berserakan di lantai saat orang-orang bergegas ke arah pintu keluar.

Andy Holey, yang menjemput istri dan anak perempuannya di lokasi konser, mengatakan: "Saat saya menunggu, terjadi ledakan, melontarkan saya 10an meter, dari satu pintu ke pintu lain."

"Ketika saya berdiri, saya melihat tubuh-tubuh manusia terbaring di lantai. Yang pertama saya pikirkan adalah mencari keluarga saya. Dan saya berhasil menemukan mereka, dalam keadaan selamat."

Forensic teamsHak atas fotoGETTY IMAGES
Image captionTim Forensik bekerja meneliti lokasi kejadian.

Sementara, Emma Johnson mengatakan dia dan suaminya berada di lokasi konser untuk menjemput dua anak perempuan mereka yang berusia 15 dan 17 tahun.

"Kami berdiri di tangga paling atas, dan menyaksikan kaca-kaca meledak - dekat dengan tempat pencualan cendera mata," katanya kepada Radio BBC Manchester.

"Seluruh bangunan berguncang. Terdengar ledakan dan kemudian terlihat kobaran api sesudahnya. Mayat di mana-mana."

Sekitar satu jam setelah ledakan, sejumlah bermunculan tawaran ruangan kamar dan tempat tidur bagi orang-orang yang terjebak di Kota Manchester. Mereka menggunakan hashtag #RoomForManchester.

Saksi mata melaporkan, korban bergelimpangan dan darah berceceran. Polisi mengamankan lokasi ledakan dan puluhan ambulans berdatangan mengangkut para korban ke 6 rumah sakit sekitar.

Konser penyanyi pop AS Ariana Grande baru saja berakhir sekitar pukul 22:30 waktu setempat, saat ledakan dahsyat terjadi di luar Manchester Arena. Saksi mata menyebut ledakan terjadi di dekat pintu masuk, dimana berbagai barang kenangan dijual. Orang terpental ke tanah dan pecahan kaca bertebaran kemana-mana.

Penonton konser yang mayoritasnya kaum remaja dalam rekaman video yang diunggah via twitter kelihatan panik dan kebingungungan berhamburan ke luar gedung konser. Ponsel, tas, jaket serta barang-barang berharga lainnya terlihat berceceran tidak dipedulikan lagi pemiliknya.

Juga para orang tua yang menunggu anaknya di luar gedung konser terlihat panik dan bingung. Saat ledakan terjadi, konser baru saja usai.

Berapa jumlah penonton konser, hingga kini belum diketahui. Yang diketahui adalah kapasitas gedung Manchester Arena bisa menampung 21.000 orang. Apakah tiket konser penyanyi pop Ariana Grande itu terjual habis, sejauh ini belum ada laporannya.

Puluhan orang tua memposting foto anak-anak mereka lewat sosial media dengan tagar #Manchester dan memohon informasi keberadaan anak-anak ini. Penyanyi Ariana Grande dilaporkan selamat dan menyatakan, amat bersedih dan tidak bisa berkata-kata lagi.

Polisi Inggris untuk sementara mengkategorikan dan menangani kasus ledakan di Manchester itu sebagai serangan teror. Tapi hingga berita ini diturunkan, belum diketahui jenis bahan peledaknya atau apa penyebab ledakan.

"Penyelidikan ke segala arah bekerjasama dengan dinas rahasia dan pakar bahan peledak terus dilakukan" kata kepal polisi Manchester, Ian Hopkins tanpa merinci lebih lanjut. Sebelumnya disebut-sebut ada "kisikan" dari petugas dinas rahasia AS, mengenai kemungkinan adanya serangan teror di Inggris.

Sebagai reaksi atas ledakan di Manchester itu PM Theresa May jmengumumkan akan menggelar sidang Krisis Selasa ini. May juga menghentikan sementara semua kegiatan kampanye pemilu. Inggris saat ini sedang menggelar masa kampanye bagi pemilu yang dipercepat, terkait dengan proses Brexit.(dw/BBC/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Terorisme
 
  Hendardi: Penanganan Paham Radikalisme, Terorisme dan Intoleransi Harus Diperkuat
  Nasir Djamil: Jangan Sampai Ada Stigma Penanggulangan Terorisme Terkait Agama Tertentu
  IMMH UI: Perlu Adanya Refleksi terhadap Regulasi Anti Terorisme
  Beda dengan Kapolri, Pengamat Terorisme Sebut Teroris ZA Bukan 'Lone Wolf'
  Tengku Zulkarnain: Istilah Ekstremis Umumnya Dilontarkan Penjajah
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2