Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Australia
Bos Otobus Bagi-bagi Bonus Karyawannya
Thursday 02 Feb 2012 02:41:51
 

Ken Grenda di tengah-tengan karyawannya (Foto: Dailymail.co.uk)
 
SIDNEY (BeritaHUKUM.com) – Di tengah sorotan publik mengenai tingginya gaji kalangan eksekutif, seorang bos di Australia membuat kejuatan dengan membagi-bagikan hadiah total A$15 juta atau sekitar Rp143 miliar kepada para karyawannya.

Ken Grenda (79) yang merupakan bos perusahaan bus, menyatakan bahwa dirinya ingin memberikan penghargaan kepada para karyawan atas kesetiaan mereka. Ia pun memutuskan menjual perusahaan bus. Setelah penjualan itu dia ingin memberikan penghargaan kepada 1.800 orang karyawan.

Ken Grenda mengatakan, salah satu hal yang mendorongnya memberikan bonus adalah kesenjangan gaji antara eksekutif dan karyawan. "Saya benar-benar kecewa melihat tingkat gaji sebagian kalangan eksekutif. Besarannya jauh lebih tinggi dari nilai sebenarnya," kata Grenda kepada salah satu stasiun radio setempat, Rabu (1/2).

Karyawan rata-rata mendapatkan bonus sebesar Rp70 juta, sedangkan karyawan dengan masa tugas lama mendapatkan hadiah sebesar Rp 282 juta per orang. Sejumlah karyawan menangis terharu, ketika mereka mengetahui telah mendapatkan rezeki tambahan. Tapi ada pula beberapa karyawannya menelepon bank, karena menduga ada kesalahan di rekening mereka dengan bertambahnya jumlah saldo di buku tabungan mereka.

Ken Grenda sebelumnya dikenal sebagai bos paling murah hati di Australia. Perusahaan bus yang bermarkas di Melbourne itu dijalankan sebagai perusahaan keluarga selama 66 tahun dan akhirnya dijual karena alasan pribadi.

Banyak karyawan telah bekerja di perusahaan Grenda selama puluhan tahun, seperti layaknya orangtua mereka. Salah seorang karyawan mengatakan sulit menemukan bos yang baik hati seperti Ken Grenda.(bbc/sya)



 
   Berita Terkait > Australia
 
  Anthony Albanese Resmi Dilantik Jadi Perdana Menteri Australia
  Scott Morrison Jadi Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull Dilengserkan
  Suhu Australia Tembus 50 Derajat Celsius 'Dalam Beberapa Dekade'
  Angkatan Laut Australia Hentikan Kapal Penuh Senjata Api
  Apa yang Membuat PM Australia Tony Abbott Dilengserkan?
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2