Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Legislatif    
Virus Corona
Bulog Harus Antisipasi Kebutuhan Pangan Nasional Akibat Virus Corona
2020-03-06 23:03:15
 

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi saat meninjau ketersediaan Beras Bulog di Bangka Belitung.(Foto: Nadia/mr)
 
PANGKAL PINANG, Berita HUKUM - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi mengatakan saat ini dunia tengah digegerkan oleh virus Corona, tentunya hal ini mempengaruhi ketersediaan pangan nasional. Ia berharap Bulog dapat mengantisipasi seluruh kebutuhan pokok baik secara regional maupun nasional. Diketahui, ketersediaan Beras Bulog di Bangka Belitung berjumlah 2000 ton dan diperkirakan cukup sampai 3 bulan ke depan.

Kendati demikian, Dedi mengimbau pihak Bulog harus siap dengan segala kemungkinan terjadi akibat virus Corona. "Mau tidak mau dan siap tidak siap akan menghantui sistem ketahanan pangan Indonesia, mengingat sebagian besar bahan baku dan pangan sadalah impor," ucap Dedi di Pangkal Pinang, Bangka Belitung, Selasa (3/3).

Dedi meminta agar Bulog menghitung berapa kebutuhan pokok rakyat Indonesia dalam setahun ke depan. Kemudian, berapa yang biasa diproduksi dalam negeri, berapa yang impor. Selanjutnya, impor itu dari negara mana, tingkat risiko impornya itu seberapa besar.

"Sehingga sudah bisa diantisipasi oleh kita ketersediaan kebutuhan pokoknya, kalau impornya misalnya digeser ke negara mana atau kemudian apa yang bisa kita tanam sekarang untuk memenuhi kebutuhan itu, dan saya pikir sudah bisa dihitung dari sekarang," papar Dedi.

Politisi Fraksi Partai Golkar ini menambahkan, jika memang jalan keluar tetap melakukan impor maka cari impor yang sesuai dengan kemampuan keuangan negara. Jika biasanya Indonesia impor dari China karena rata-rata harganya murah, maka cari negara lain yang impornya memiliki standar harga yang sama.

Kemudian, saat meninjau Gudang Pupuk Bangka di Pangkal Pinang, Dedi meminta PT Pupuk Indonesia agar mengeluarkan produk pupuk lokal yang saat ini banyak dipakai oleh para petani. Salah satu masukannya adalah dengan pemberian nama yang hampir serupa namun lebih memikat seperti 'Pupuk Berlian Biru', agar para petani akan tertarik untuk menggunakan produk lokal. (ndy/es)



 
   Berita Terkait > Virus Corona
 
  Pemerintah Perlu Prioritaskan Keselamatan dan Kesehatan Rakyat terkait Kedatangan Turis China
  Pemerintah Cabut Kebijakan PPKM di Penghujung Tahun 2022
  Indonesia Tidak Terapkan Syarat Khusus terhadap Pelancong dari China
  Temuan BPK Soal Kejanggalan Proses Vaksinasi Jangan Dianggap Angin Lalu
  Pemerintah Umumkan Kebijakan Bebas Masker di Ruang atau Area Publik Ini
 
ads1

  Berita Utama
Permohonan Praperadilan Tom Lembong Ditolak, Jampidsus Lanjutkan Penyidikan

Polri Bongkar Jaringan Clandestine Lab Narkoba di Bali, Barang Bukti Mencapai Rp 1,5 Triliun

Komisi XIII DPR Bakal Bentuk Panja Pemasyarakatan Usai 7 Tahanan Negara Kasus Narkoba Kabur dari Rutan Salemba

Pakar Hukum: Berdasarkan Aturan MK, Kepala Daerah Dua Periode Tidak Boleh Maju Lagi di Pilkada

 

ads2

  Berita Terkini
 
Permohonan Praperadilan Tom Lembong Ditolak, Jampidsus Lanjutkan Penyidikan

Hari Guru Nasional, Psikiater Mintarsih Ingatkan Pemerintah Agar Segera Sejahterakan Para Guru

Polri Bongkar Jaringan Clandestine Lab Narkoba di Bali, Barang Bukti Mencapai Rp 1,5 Triliun

Judi Haram dan Melanggar UU, PPBR Mendesak MUI Mengeluarkan Fatwa Lawan Judi

Komisi XIII DPR Bakal Bentuk Panja Pemasyarakatan Usai 7 Tahanan Negara Kasus Narkoba Kabur dari Rutan Salemba

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2