JAKARTA, Berita HUKUM - Jika mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) Tersangka KPK pada kasus Import daging Sapi di Kementerian Pertanian menyebut Nonsyaputri sebagai nama asli dari Bunda Putri, tapi tidak demikian dengan seseorang yang mengaku sebagai Intel Imoet yang ditulisnya di laman kompasiana.com, Sabtu, (12/10), pukul 14.42 WIB.
Dalam tulisan yang diberi judul, "Bunda Putri (Sylvia Solehah) Aktor Utama Hambalang yang Diselamatkan @kpk_ri" itu, Intel Imoet mengungkapkan, bahwa Bunda Putri adalah Sylvia Solehah, istri dari Kepala RumahTangga Cikeas, Purnomo D Rahardjo.
Dalam tulisannya Intel Imoet menyebutkan, bahwa perempuan dengan nama panggilan Bu Pur itu juga merupakan aktor utama Hambalang yang dituding diselamatkan KPK.
"Siapakah Aktor Utama Hambalang Yang Diselamatkan KPK Itu? Ia adalah Bunda Putri Hambalang atau yang dikenal dengan Bu Pur atau Sylvia Soleha, istri Purnomo kepala RumahTangga Cikeas," tulis si Intel Imoet.
Sebagaimana diketahui, dalam kesaksiannya LHI menyatakan bahwa Bunda Putri merupakan orang yang sangat dekat dengan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Bunda Putri bahkan tahu soal informasi mengenai rencana bijakan reshuffle kabinet.
“Bunda Putri orang yang setahu saya sangat dekat dengan SBY. Dia sangat tahu informasi kebijakan reshuffle,” ujar LHI.
Dengan kesaksian LHI di sidang Tipikor tersebut, Presiden SBY langsung meresponnya, "Disebut Bunda Putri, saya tidak tahu, saya tidak kenal, dan tidak ada kaitan dengan saya," tegas SBY.
"Kalau saya katakan saya tidak tahu, kalau ada orang yang katanya mengenal dekat dengan SBY, pasti perangkat lembaga kepresidenan tahu. Menteri Sekretaris Negara Pak Sudi Silalalhi pasti tahu, Sekretaris Kabinet Pak Dipo pasti tahu, Sekretaris Pribadi pasti tahu. Sebab, kalau orang berhubungan dengan saya, atau ingin ketemu saya, atau telepon saya, kirim surat ke saya, pasti melewati sistem. Sudah saya cek semuanya, tidak ada satupun yang tahu," ujar SBY menambahkan.
"Mungkin keluarga, tidak ada yang tahu siapa itu Bunda Putri. Setelah saya cek, tidak ada yang tahu a, b, c, d. Saya cek jangan-jangan pernah telepon, tidak ada. Pernah kirim surat tidak ada. Pernah kirim sms, tidak ada. Pernah datang ketemu saya, tidak ada. 100 persen tidak ada. Oleh karena itu, saya cari tahu siapa sebetulnya," jelas SBY.
SBY juga berkata, "Bunda Putri orang yang sangat dekat dengan presiden, 1000 persen Lutfi bohong. Dia sangat tahu dengan kebijakan reshuffel, 2000 persen bohong. Kalau ada reshuffel kabinet, istri saya pun tidak tahu. Tidak semua menteri tahu. Kalau ada reshuffel, yang saya ajak bicara Wakil Presiden, Sekretarisnya Mensesneg. Kalau menteri itu kebetulan di bawah menko tertentu, menkonya saya panggil. Tidak ada satupun yang saya ajak bicara soal reshuffle, tidak juga istri saya. Kalau kutipannya ini benar, 1000 persen bohong. Tahu kebijakan reshuffle 2 000 persen bohong," kata SBY.
Permasalahan kasus saling serang kedua politisi ini, antara LHI mantan orang nomer 1 partai PKS dengan SBY sebagai petinggi nomer 1 Partai Demokrat terus bergulir menjadi Top Hit di semua Media yang ada di Indonesia.
Sementara, Meski informasi Intel Imoet tersebut belum terverifikasi kebenaran dan keakuratannya, namun tulisan di kompasiana.com tersebut kini telah dibaca sebanyak lebih dari 153.185 orang hanya dalam 2 hari saja, yang membuat rakyat Indonesia terus bertanya-tanya, siapa Bunda Putri sebenarnya yang terdapat dalam hasil sadapan percakapan telepon antara Luthfi Hasan Ishaaq, Ridwan Hakim, dan Bunda Putri yang diperdengarkan di persidangan terdakwa Ahmad Fathanah di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta.
"Sylvia Soleha adalah teman dekat Ibu Negara Ani Yudhoyono. Sylvia juga sering terlihat berada dalam rombongan Ibu Negara, Ani Yudhoyono menghadiri berbagai kegiatan. Misalnya saat peringatan Hari Olahraga Nasional digedung Tennis Indoor dan lain sebagainya," tulis Intel Imoet.
Intel Imoet menuturkan, karena mempunyai kedekatan dengan Ani Yudhoyono, maka sejumlah pengusaha, pejabat, dan makelar proyek berusaha mendekati Silvia. Berbagai lobi dilakukan, bahkan sampai tidak terkontrol, sehingga sulit lagi membedakan makelar dan non makelar.
"Dan itu semua terbukti ketika Sylvia terungkap berperan sebagai tokoh yang mempengaruhi kebijakan politisi dan pejabat pemerintah akan terlaksananya proyek hambalang ini," papar Intel Imoet.
Kemudian, imbuh Intel Imoet, Sylvia Soleha Soleha juga terungkap berperan sebagai aktor yang bisa mengkoordinasi politisi, pejabat pemerintah, dan kontraktor proyek Hambalang. Modusnya, seperti siapa tokoh di balik PT Adhi Karya dan Muhammad Nazaruddin di balik PT DGI.
Intel Imoet juga membenarkan pengakuan Luthfi Hasan Ishaaq yang menyebut Bunda Putri merupakan orang yang sangat luar biasa dan mampu mengkondisikan para pengambil keputusan. "Sungguh luar biasa. tepat kata LHI Bunda Putri ‘Mengkondisikan’ Para Pengambil Keputusan," tulis Intel Imoet, kemudian mencantumkan tautan berita,
"http://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/13/08/29/msanj0-lhi-bunda-putri-mengkondisikan-para-pengambil-keputusan."
Kemudian, Intel Imoet memberikan bahasan tentang keterlibatan Bunda Putri di proyek pembangunan sekolah pusat olah raga di Hambalang, Bogor, Jawa Barat dengan judul, "JEJAK REKAM SYLVIA SOLEHA DALAM KASUS HAMBALANG".
Intel Imoet mengungkapkan, bahwa Sylvia Soleha kali pertama disebut dalam laporan investigasi terhadap mantan Direktur Pemasaran PT Anak Negeri, Mindo Rosalina Manulang atau anak buah mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin yang merupakan pemilik perusahaan tersebut.
Intel Imoet mengutip berita yang dilansir The Jakarta Post, yakni “Wafid Muharram (mantan Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga) mengatakan, ada seorang pengusaha yang direkomendasikan oleh Angelina Sondakh (mantan anggota DPR dari Partai Demokrat) yang ingin mengambil proyek tersebut,” ujar Mindo seperti dalam salinan laporan yang baru-baru ini dimuat The Jakarta Post.
“Dan ada juga seorang pengusaha yang direkomendasikan oleh departemen rumah tangga Cikeas. Tapi saya lupa namanya,” tambah Mindo dalam laporan tersebut.
Menurutnya, keterlibatan Bunda Putri juga telah terungkap jelas dalam hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BKP). "TERUNGKAP JELAS DALAM AUDIT BPK: Dalam audit BPK itu, tertulis ada tiga orang dekat Presiden SBY turun langsung meyakinkan para pejabat berwenang agar mengubah kontrak single year menjadi multiyear.
Pada saat proses permohonan sekitar Oktober 2010, WM mengaku diyakinkan oleh pihak-pihak yang dapat membantu proses multi years ke Kementerian Keuangan, yaitu SSH (SYLVIA SOLEHA), WWS (Widodo Wisnu Sayoko anak Sylvia Soleha) dan AGU (Arif Gundul) ,” demikian kalimat hasil audit investigasi Hambalang jilid II, halaman 37".
Menurutnya, audit itu juga menerangkan bagaimana IR mengenalkan SSH (Sylvia Soleha) kepada WM setelah SSH menghadap AAM. IR mengantarkan SSH ke ruang kerja WM dengan menjelaskan, bahwa SSH akan meminta pekerjaan di Kemenpora sesuai dengan petunjuk dan persetujuan AAM.
Dari situ, tulis Intel Imoet, AGU dan WWS kemudian kerap melakukan koordinasi dengan WM sebagai tindaklanjut dari pekerjaan yang akan diberikan kepada SSH. AGU dan WWS sendiri disebut dalam LHP jilid II itu adalah orang yang diminta SSH (SYLVIA SOLEHA) secara khusus untuk membantu proses pengurusan kontrak tahun jamak (multi years) proyek P3SON.
“WM mengaku pernah mendapatkan penjelasan dari AGU dan WWS bahwa SSH telah melakukan komunikasidengan pihak Kementerian PU dan Kementerian Keuangan, termasuk melakukan komunikasi dengan AR dan ADWM,” tulis Intel Imoet.
Menurutnya, inisial SSH sendiri merujuk pada Sylvia Sholehah atau Bu Pur. SSH adalah istri Kombes Pol (Purn) Purnomo D Rahardjo yang juga kepala rumah tangga Cikeas. Sementara WWS Widodo Wisnu Sayoko adalah anak dari Bu Pur.
Menurutnya, WM adalah inisial dari mantan Sekretaris Menpora Wafid Muharam. AAM adalah mantan Menpora Andi Alfian Mallarangeng. Adapun ADWM adalah inisial Agus Dermawan Wintarto Martowardojo atau Menteri Keuangan yang kini menjadi Gubernur Bank Indonesia, dan AR adalah inisial Anny Ratnawaty, mantan Dirjen Anggaran Kemenkeu yang kini menjadi Wakil Menteri Keuangan.
Kemudian Intel Imoet kembali memberikan tautan berita di laman merdeka.com. "sumber: http://www.merdeka.com/peristiwa/siapa-bu-pur-ngaku-kerabat-sby-di-pusar..., Terungkap Jelas Dalam Berita Acara Pemeriksaan (Bap)Â Kpk (11/10/2012) Atas Nama Mindo Rosalina Manullang , Dan Berkait Dgn Keterangan Para Saksi," tulisnya.
Kemudian, Intel Imoet menuturkan isi berita tersebut, yakni "Sejak Oktober 2012 sebenarnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah mencoba, melakukan validasi adanya dugaan keterlibatan klan Cikeas pada proyek di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). KPK juga mencari tahu siapa orang dekat Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) sesuai pengakuan mantan Direktur Marketing PT. Anak Negeri, Mindo Rosalina Manullang yang diduga terlibat dalam proyek Hambalang."
Berikut tulisan Intel Imoet selenjutnya yang disadur dari laman kompasiana.com tersebut seutuhnya.
"Berita Acara Pemeriksaan (BAP) KPK (11/10/2012) atas nama Mindo Rosalina Manullang tersangka kasus suap wisma atlit SEA Games, Jakabaring, Palembang menyebutkan, “Bagian Rumah Tangga Cikeas†menitipkan pengusaha untuk menangani proyek di Kemenpora."
Berikut Kutipan BAP Tersebut:
Sehubungan dengan keinginan Muhammad Nazaruddin untuk mengambil alih proyek-proyek dari Kementerian Olah Raga dari Paul Nelwan, saya sempat menyampaikan kepada Paul Nelwan bahwa Muhammad Nazaruddin berniat mengambil beberapa proyek pengadaan di Kementrian Olahraga dan untuk itu Muhammad Nazaruddin siap mengganti semua biaya yang sudah dikeluarkan oleh Paul Nelwan.Saat itu Paul Nelwan menjawab ''Nggak bisa begitu, terus kalau mau ikut dalam kegiatan coba nanti kita lihat siapatahu masih ada proyek-proyek peralatanâ€. Jawaban ini saya sampaikan kepada Muhammad Nazaruddin dan Nazaruddin hanya menjawab, ''ya sudah''. Kemudian Muhammad Nazaruddin memerintahkan saya lagi untuk menemui Wafid Muharram. Beberapa hari kemudian saya bertemu dengan Wafid Muharram menanyakan apakah masih ada proyek yang dapat dikerjakan, dan saat itu Wafid Muharram menyarankan agar saya menanyakan kepada Angelina Sondakh, karena Wafid Muharram menceritakan bahwa ada juga pengusaha yang ingin mengerjakan proyek di Kemenpora yang direkomendasikan oleh Angelina Sondakh dan ada juga pengusaha yang direkomendasikan oleh Bagian Rumah Tangga Cikeas yang namanya saya lupa.
Atas hal tersebut saya melaporkan kepada Muhammad Nazaruddin memang ada pengusaha yangdirekomendasikan oleh Bagian Rumah Tangga Cikeas. Dan saat itu Muhammad Nazaruddin mengatakan nanti akan saya cek orang tersebut.
Beberapa hari kemudian, saya menemui Angelina Sondakh membahas proyek di Kemendiknas dan pada saatpertemuan akan selesai saya menyampaikan pesan Wafid Muharram apakah Angelina Sondakh merekomendasikan kepada Wafid Muharram seorang pengusaha untuk mengerjakan proyek di Kemenpora dan saat itu Angelina Sondakh mengatakan tidak ada. Kemudian saya juga menyampaikan kepada Angelina Sondakh kalau kemarin menyampaikan bakwa ada pengusaha yang direkomendasikan oleh Bagian Rumah Tangga Cikeas dan saya bertanya kepada Angelina Sondakh dan saat itu Angelina Sondakh mengatakan tidak kenal
BAP ini dibuat saat penyidikan kasus korupsi untuk tersangka Angelina Sondakh. Rosa juga telah dihadirkansebagai saksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) untuk Angelina. Sementara Wafid juga diperiksa oleh KPK untuk menjadi saksi dalam kasus korupsi pembangunan pusat olahraga Hambalang.
Sudah jelas konstruksi kasus Hambalang merujuk keterangan saksi dan tersangka setelah diperiksa KPK, mulaidari Nazaruddin, Angelina Sondakh, Andi Mallarangeng, Anas Urbaningrum, sampai ke Lisa Lukitawati dan lainnya, sebenarnya semua berangkat dari Cikeas yg diwakili oleh Sylvia Soleha ini.
bukti2 yang ada dan keterangan saksi-saksi saling berkaitan akan peran aktor utama hambalang ini Sylvia Soleha (bunda putri hambaang)! Bukanlah seperti alasan samad terkait bunda putri daging sekarang ini!! Ketua KPK: Keterangan ‘Bunda Putri’ Tidak Didukung Bukti dan Fakta http://jaringnews.com/politik-peristiwa/umum/50039/ketua-kpk-keterangan-
Saktinya Bunda Putri: Nazarudin Dgn Pt Dgi Nya Pun Terjerembab Jika Berhadapan Dgn Sylvia Soleha Dgn Pt Adhi Karya Nya
Silvia lah yg dijadikan tameng mantan Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga, Wafid Muharam (terpidana) kasus suap Wisma Atlit SEA Games) untuk menolak keinginan Nazaruddin menggarap proyek Hambalang dengan alasan proyek Hambalang sudah diminta oleh orang utusan Cikeas bernama Ibu Pur. Peristiwa itu terjadi saat Nazaruddin melalui orang suruhannya untuk menanyakan kepastian pemenang “tender-tenderan†proyek tersebut.
Kalau Nazarudin Tokoh Dibalik Pt Dgi Yg Korupsi Di Wisma Atlit Bisa Dipenjara, Bagaimana Dgn Sylvia Soleha Tokoh Dibalik Adi Karya Yg Korupsi Di Hambalang? Apakah Sylvia Soleha Itu Nama Lain Dari Ani Yuhoyono?
Publik sudah tidak sabar menunggu skandal Hambalang terbongkar. Dengan harapan para saksi dan terdakwa memberi keterangan apa adanya. Termasuk ihwal aktor utamanya Sylvia Soleha ini.Ketika Cikeas menjadi pusaran kekuasaan dan Hambalang pusaran korupsi menjadi makin dekat adalah keniscayaan kita akan keberanian kpk untuk membongkarnya! dan terbukti dgn ulah kpk menyelamatkan sylvia soleha aktor utama hambalang ini!" pungkas Intel Imoet.(bhc/is/scm/rmn/coy/dbs) |