YOGYAKARTA, Berita HUKUM - Uji coba prototipe microbus listrik Hevina besutan LIPI Kementian Riset dan Teknologi (Kemeristek) RI resmi diluncurkan di Yogyakarta, Senin (20/5). Minibus berkasapitas 15 orang ini akan dioperasikan selama 3 bulan tanpa dipungut biaya dengan menempuh rute Taman Pintar, Jalan Mataram, Malioboro, Alun-Alun Utara, Taman Sari, Pasar Ngasem dan Terminal Ngabean.
Menristek, Gusti Muhammad Hatta mengatakan, DIY menjadi tempat uji coba yang selalu mencetak sejarah, salah satunya uji coba bus listrik nasional ini. Peluncuran bus listrik ini sesuai dengan arahan Presiden SBY yang menggagas 'Low Cost Green Car' dengan sifat angkutan umum agar dapat membantu masyarakat.
"Supaya masyarakat selalui sehat dan dapat melahirkan produktivitas maka akan diarahkan dengan mengunakan bus listrik. Sehingga pencemaran juga tidak ada dan tentunya disediakan tempat pengisian baterai bus listrik yang sederhana. Dari 5 teknologi kunci bus listrik ini, hanya baterai bus listrik saja yang belum dikuasai. Maka kami sedang berusaha membuat baterai yang kecil namun berkapasitas energi besar," ujar Gusti sebelum peluncuran bus listrik di Taman Pintar Yogyakarta.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menyampaikan Pemerintah Daerah (Pemda) DIY menyambut baik dan berhasil di pilih untuk merintis penggunaan bus listrik. Riset ini bisa dikatakan riset aksi yang partisipasif dan bermakna.
"Bus listrik ini mempunyai keunggulan dan alat angkut yang ramah lingkungan serta hemat bahan bakar. Bus ini bagian dari pengembangan mobil nasional dan bisa berikan feedback bagi pengembangannya terutama untuk mengatasi kemacetan. Mengingat 200 sampai 300 mobil dan 6000 sepeda motor bertambah setiap tahunnya di DIY, maka hadirnya bus ini menjadi solusi transportasi massal DIY," tandasnya, seperti dikutip krjogja.com.
Dijelaskan Ketua Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik LIPI, Abdul Hapid, bus listrik ini berkasitas 15 orang dengan sumber energi baterai lithium 100 cell dan voltase output baterai 320 Volt DC serta 24 ampere. Selain itu bus ini menggunakan charge 220 volt AC yang dapat digunakan dengan kecepatan maksimal 90 kilometer per jam. Bus yang mempunyai berat 2 ton dan panjang 6 meter ini memiliki kemampuan menempuh jarak 150 kilometer/charge.
"Bus yang berpotensi digunakan sebagai angkutan umum perkotaan ini mempunyai keunggulan teknologi efisiensi penggunaan energi dua kali lebih efisien dibandingkan dengan kendaraan bernasih mesin konvensional. Selain itu kelebihaan lainnya biaya opersional dapat ditekan hingga 50 persen dan biaya perawatan juga turun lebih dari 70 persen serta tanpa emisi gas buang sehingga ramah lingkungan," papar Abdul saat menjelaskan spesifikasi bus listrik yang diuji sejak 2011 di Bandung.
Kepala Dinas Perhubungan dan Komunikasi, Informasi (Dishubkominfo) DIY, Tjipto Haribowo menegaskan karena bus ini masih uji coba dan masih dalam bentuk riset maka rutenya masih seputaran Taman Pintar-Malioboro dan Kraton Yogyakarta sehingga tidak akan menggangu rute angkutan umum lainnya.
"Setiap hari bus ini akan menempuh rute tersebut tiga sampai empat kali saja. Karena masih dalam uji coba maka bus ini akan dikawal. Bus listrik juga akan menjadi obyek belajar di Tamanpintar. Dimana pengunjung bisa melihat, merasakan dan bertanya lebih jauh tentang mobil ini," imbuhnya.(krj/bhc/rby) |