JAKARTA, Berita HUKUM - Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah mengambil momentum dalam pencalonan Presiden RI pada Pemilu 2014 nanti. Sebelumnya Partai berlambang Bulan sabit ini telah mengadakan Pemilihan Raya (Pemira) dari seluruh kader dan simpatisan PKS, dimana menghasilkan 22 nama kader PKS yang lolos dan akan diserahkan ke Dewan Syuro PKS.
"Nanti Dewan Syuro yang akan menentukan siapa yang akan masuk uji publik," kata Sekjen PKS, Muhammad Taufik Ridho di gedung MD Building DPP PKS, Jl.TB Simatupang, Jakarta Selatan, Minggu (29/12).
Setelah dipilih oleh Dewan Syuro maka, kader yang terpilih tersebut akan mengikuti tahap terakhir yaitu uji publik.
Sikap Politik (PKS) yang masuk dalam Pencalonan Presiden di Pemilu 2014 menambah ramai Bursa nama calon Presiden Republik Indonesia, dimana peperebutan posisi orang nomor 1 di Indonesia akan di tambah nama-nama tokoh muda baru, yang mumpuni dalam berbangsa dan bernegara.
Sekjen PKS, Muhammad Taufik Ridho mengaku, sikap PKS tersebut merupakan dorongan dari para kader PKS.
Taufik menerangkan, kalau keputusan Majelis Syuro sebelumnya adalah menentukan Calon Presiden (Capres) setelah Pemilu Legislatif 9 April 2014, namun karena kuatnya dorongan dari bawah maka PKS mengadakan Pemilihan Raya (Pemira) yang menghasilkan 22 nama kader PKS yang akan di serahkan ke Dewan Syuro PKS, untuk selanjutnya dipilih siapa yang pantas masuk dalam uji publik.
"Karena keputusan Majelis Syuro lalu bahwa kita tidak bicara pencapresan sebelum mendapatkan hasil pemilu, kemudian di dorong dari bawah sehingga diadakan Pemira," ujar Taufik kembali.
Saat ditanyai kapan Dewan Syuro memutuskan ke 22 nama yang lolos bisa ikut dalam pase lanjutan uji publik dari 22 nama yang masuk dari Pemira, Taufik menegaskan hal tersebut akan diputuskan akhir Januari 2014 mendatang.
"Akhir januari, karena banyak agenda-agenda yang harus di selesaikan," tegas Taufik.
Dijelaskanya kembali bahwa, uji publik itu merupakan pase mengenalkan calon Presiden PKS ke masyarakat umum di seluruh Indonesia, karena keputusan Majelis Syuro bahwa PKS tidak bicara pencapresan sebelum mendapatkan hasil pemilu, kemudian ada dorongan yang kuat dari arus bawah, sehingga diadakan Pemira.
Sebelumnya, pase Pemira sudah di ikuti oleh seluruh kader PKS, telah dilaksanakan pada (29-30/12) yang menempatkan Dewan Syuro PKS, M. Hidayat Nur Wahit di urutan teratas, dengan perolehan suara 18,34%, diurutan kedua Presiden PKS, M Anis Matta dengan perolehan suara 17,46% dan urutaan ke tiga di dapat oleh Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan yang telah sukses menjadi Gubernur selama hampir dua priode dengan perolahan suara 16,69%.
Sikap Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang masuk dalam Pencalonan Presiden di Pemilu 2014 menambah panas perebutan posisi orang nomor satu di Indonesia. Sekjen PKS, Muhammad Taufik Ridho mengaku, sikap PKS tersebut merupakan dorongan dari para kader PKS.
"Itu dorongan dari bawah. Partai yang lain aja berani, kenapa kita gak berani," pungkas Taufik.(bhc/put)
|